Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Memahami Konsep Wahdatul Wujud dalam Islam tentang Tuhan dengan Makhluknya
26 Oktober 2022 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Islam , wahdatul wujud merupakan sebuah paham tentang kedekatan Tuhan dengan makhluk. Dalam memahami paham yang satu ini, kita harus memahami konsep agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maka dari itu, pada ulasan kali ini akan menjelasan secara singkat mengenai konsep wahdatul wujud dalam agama Islam.
ADVERTISEMENT
Memahami Konsep Wahdatul Wujud dalam Islam tentang Tuhan dengan Makhluknya
Secara etimologi, wahdatul wujud berasal dari dua kata, yakni wahdah yang memiliki arti tunggal satu, atau kesatuan dan al-qujud yang memiliki arti ada, eksistensi, atau keberadaan. Sedangkan menurut ulama klasik ada yang mengarikan wahdah sebagai sesuatu yang zatnya tidak dapat dibagi-bagi.
Mengutip buku Pengantar Ilmu Tasawuf oleh Badrudin (2015:80), wahdatu wujud mempunyai pengertian bersatunya Tuhan dengan manusia yang telah mencapai hakiki atau dipercaya telah suci. Pengertian sebenarnya adalah penggambaran bahwa Tuhan-lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah adalah sang Khalik, Dia-lah yang telah menciptakan manusia, Dia-lah Tuhan dan kita adalah bayangannya. Dengan demikian dapat dikatakan, wahdatul wujud adalah satu wujud atau satu ada yaitu tuhan saja yang ada, tidak ada yang Iain-Nya (secara hakikat).
Sejarah wahdatul wujud dikenalkan oleh Muhyiddin Abu Abdullah Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Abdullah Hatimi at-Ta’i atau lebih dikenal sebagai Ibnu Arabi. Ibnu Arabi sendiri tidak menyebutkan istilah wahdatul wujud secara eksplisit dalam kitabnya. Akan tetapi dalam kitab Fushus al-Hikam terdapat sebuah ungkapan:
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa konsep wahdatul wujud adalah penyatuan terhadap entitas Tuhan. Untuk bisa menuju kondisi wahdatul wujud perlu medium atau perantara yang tidak boleh diabaikan. Hal ini dikarenakan tanpa adanya perantara, maka tujuan tidak akan tersampaikan.
Adapun wujud sendiri memiliki dua makna. Makna pertama wujud adalah suatu konsep ide tentang eksistensi. Makna kedua adalah mempunyai wujud atau hidup.
Wujud dalam konsep Ibnu Arabi digunakan untuk menyebut wujud Tuhan, yaitu tidak ada wujud selain wujud-Nya atau dapat dimaknai dengan apa pun selain Tuhan tidak mempunyai wujud.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pada waktu yang lain Ibnu Arabi juga menggunakan kata wujud untuk menunjuk pada selain Tuhan menggunakanya majas untuk mempertahankan bahwa wujud hanya milik Tuhan, sedangkan wujud yang ada pada alam hakikatnya adalah wujud-Nya yang dipinjamkan kepadanya.(MZM)