Konten dari Pengguna

Memahami Lebih Dalam tentang Taman Nasional Terbesar di Asia Tenggara

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 Juli 2022 20:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Foto: unsplash.com/johanessuryanata
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Foto: unsplash.com/johanessuryanata
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup haruslah hidup saling berdampingan. Namun dengan tamaknya manusia yang berdalih untuk memenuhi kebutuhan kidupnya berdampak pada penurunan populasi hewan maupun tumbuhan. Untuk tetap menjaga kelestariannya, maka dibangunlah pelestarian alam. Salah satunya adalah taman nasional. Dengan adanya taman nasional, ekosistem asli tetap terjaga. Selain itu, taman nasional bisa menjadi tempat rekreasi maupun ilmu pengetahuan. Namun tahukah kamu taman nasional terbesar di Asia Tenggara?
ADVERTISEMENT

Memahami Lebih Dalam tentang Taman Nasional Terbesar di Asia Tenggara

Dikutip dari buku Melestarikan alam Indonesia karya Jatna Supriatna (2008:200), taman nasional yang terbesar di Asia Tenggara berasal dari Pulau Papua yang benama Taman Nasional Lorentz. Taman nasional yang memiliki luas 2,4 juta hekatar atau sekitar 25.000 km persegi membentang di antara 4 wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Fak-fak, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.
Nama Lorentz sendiri diambil dari seorang Penjajah asal Belanda yang bernama Hendrikus Albertus Lorentz. Ia melewati daerah tersebut pada tahun 1909 dalam ekspedisinya yang menjelajah pedalaman Papua hingga pegunungan Mandala. Penjelajahan yang dilakukannya merupakan kelanjutan dari Jan Carstenz dari Pulau Papua ke Australia pada tahun 1623.
Ilustrasi Taman Nasional Lotentz. Foto: unsplash.com/vasupendyalaa
Dalam Taman Nasional Lorentz terdapat spektrum ekologis yang menakjubkan di kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah dan lahan basah. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat iuga terdapat beberapa kekhasan dan keunikan seperti adanya gletsyer di mancak Jaya dan terdapat sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Balliem.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 34 tipe vegetasi yang menyusun hutan di Taman Nasional Lorentz antara lain hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar atau lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak. Jenis-jenis turnbuhan yang ada seperti nipah (Nypa fructicans), bakau (Rhizophom aviculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, Nauclea coadunate, dan lain-lain.
Sekitar 630 jenis burung (70 % dari burung yang ada di Irian Jaya), 123 jenis mamalia dan berbagai jenis satwa lainnya terdapat di taman nasional ini. Jenis burung tersebut antara lain 2 jenis kasuari, 4 megapoda, 31 jenis dara dan merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang 29 jenis burung madu, dan 20 jenis burung endemik termasuk burung puyuh salju (Anurophasis monorthonyx), cendrawasih ekor paniang (Paradigalla caruneulata). Sedangkan dari 123 jenis mamalia tersebut termasuk di antaranya babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijni), 4 jenis kuskus, wallaby, kucing hutan dan juga kangguru pohon.
ADVERTISEMENT
Taman Nasional Lorentz mendapat dukungan internasional, karena ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Alam Dunia dan ditatapkan oleh negara-negara ASEAN sebagai Warisan Alam ASEAN. Bentangan keanekaragaman hayati yang juga ditunjang dengan keanekaragarnan budaya yang mengagumkan.
Diperkirakan kebudayaan ini berumur 30.000 tahun yang lalu, dan merupakan tempat kediaman suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan, dan Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.
Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Suku tersebut identik dengan hutan atau pohon karena kepercayaannya. Batang pohon dilambangkan oleh mereka sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia. Oleh karena itu, pohon sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia informasi mengenai taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu tantang pelestarian alam di Indonesia, terlebih di tanah Papua.(MZM)