Konten dari Pengguna

Memahami Warna Liturgi dan Warna Baju Sabtu Suci

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 April 2022 6:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna liturgi dan warna baju Sabtu Suci, sumber gambar oleh Himsan dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna liturgi dan warna baju Sabtu Suci, sumber gambar oleh Himsan dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Sabtu suci merupakan bagian dari serangkaian acara sebelum Paskah bagi umat Kristen. Sabtu suci juga bisa disebut dengan masa prapaskah. Masa pra paskah selain Sabtu suci ada Rabu Abu, Minggu Palma, Kamis Putih, dan Jumat Agung. Berdasarkan fakta sejarah, masa prapaskah pertama kali dilakukan sejak abad keenam. Dalam ajaran Kristen dikenal ada yang namanya warna liturgi atau warna yang digunakan dalam acara-acara tertentu. Pada artikel kali ini akan kita bahas mengenai warna liturgi dan warna baju Sabtu Suci.
ADVERTISEMENT

Warna Liturgi

Ilustrasi warna liturgi dan warna baju Sabtu Suci, sumber gambar oleh Pexels dari Pixabay
Warna liturgi adalah bentuk atau sombil yang digunakan dalam ajaran Kristen. Fungsi warna dalam liturgi adalah sebagai salah satu penanda kegiatan atau peristiwa gerejawi. Warna liturgi ini dapat digunakan dalam bentuk aksesoris atau pakaian imam maupun paduan suara yang mengiringi, stola ataupun taplak altar.
Tata warna sendiri didasarkan pada Paus Pius V tahun 1969, dimana terdapat lima warna dasar yang digunakan dalam tata warna liturgi yaitu putih, merah, hijau, ungu, dan hitam.

Pertama warna hijau

Yaitu warna yang biasa dikenakan dalam masa biasa. Masa biasa misalnya sesudah Paskah, mulai hari Minggu Pentakosta sampai haru Sabtu sebelum Hari Minggu pertama masa Adven.
Warna hijau adalah warna alam dan pepohonan, ia menyerupai warna tunas-tunas muda yang menyembul pada awal musim semi.
ADVERTISEMENT
Warna hijau dapat diartikan sebagai warna yang melambangkan kehidupan dan harapan baru selain itu juga melambangkan harapan yang ada pada diri kita setelah dicurahkannya Roh kudus pada hari Pentakosta.

Kedua warna merah

Warna merah biasanya digunakan untuk acara seperti Minggu Palma, Jumat Agung, Hari Pentakosta, Sabtu Suci Perayaan-perayaan Sengsara Tuhan, Pesta para rasul dan pengarang Injil, serta perayaan-perayaan para martir.
Warna merah melambangkan warna darah yang menjadi simbol pengorbanan Kristus dan para martirnya. Melalui warna merah kita diingatkan akan darah Kudus yang telah tercurah bagi kita di kayu salib.
Selain itu warna merah juga bisa melambangkan api sesuai dengan Hari Raya Pentakosta. Lidah-lidah api adalah lambing Roh Kudus api inilah yang mengobarkan iman para rasul sehingga mereka berani mewartakan Kristus kepada sahabat maupun musuh.
ADVERTISEMENT

Ketiga ada warna kuning atau putih yang biasa digunakan dalam peringatan Hari Natal, Masa Paskah dan hari besar lainnya.

Warna kuning atau putih melambangkan suka cita dan kemenangan, kekudusan dan kemurnian.
Keempat adalah warna ungu yang melambangkan pertobatan dan kerendahan hati. Dipakai pada Masa Adven, Masa Prapaskah, dan liturgi kematian.
Kelima adalah warna hitam yang biasa digunakan saat peringatan arwag semua orang beriman atau misa arwah. (WWN)