Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Mempelajari Penciptaan Nyamuk dalam Surat Al Baqarah Ayat 26
13 Januari 2022 18:58 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Nyamuk yang disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 26. Foto: freepik.com/macrofotografia](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1642058321/wpdvv7garecjwtsqma7f.png)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Surat Al Baqarah Ayat 26
Dalam kehidupan, nyamuk sering dianggap hewan pembawa sial. Pasalnya hewan yang satu ini dikenal sebagai penghisap darah dan membawa berbagai penyakit yang berbahaya manusia. Namun Allah SWT menyebut hewan yang dianggap mengganggu manusia ini pada Surat Al Baqarah ayat 26.
Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir Volume 1 karya Dr. 'Abdullah bin Muhammad Abu Syaikh (2018), Surat Al Baqarah ayat 26 menjelaskan:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسۡتَحۡىِۦٓ أَن يَضۡرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوۡقَهَا ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَيَعۡلَمُونَ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّهِمۡ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًا وَيَهۡدِى بِهِۦ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا ٱلۡفَٰسِقِينَ
ADVERTISEMENT
Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik.”
Allah SWT membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
ADVERTISEMENT
Orang yang disesatkan dalam ayat merujuk kepada orang-orang munafik. Perumpamaan ini dibuat oleh Allah untuk menggambarkan keadaan mereka sendiri, akan tetapi orang-orang munafik tersebut bertambahlah kesesatan di samping kesesatan mereka yang telah ada.
Karena mereka mendustakan apa yang mereka ketahui sebagai perkara yang hak dan yakin, yaitu mendustakan perumpamaan yang telah dibuat oleh Allah untuk menggambarkan keadaan mereka sendiri. Ketika perumpamaan itu ternyata sesuai dengan keadaan mereka, sedangkan mereka tidak mau percaya, maka hal itulah yang dimaksud dengan penyesatan Allah terhadap mereka melalui perumpamaan ini.
Maka Allah menambahkan petunjuk kepada mereka di samping petunjuk yang telah ada pada diri mereka, dan bertambah pula iman mereka karena mereka percaya kepada apa yang mereka ketahui sebagai perkara yang hak dan yakin. Mengingat apa yang dibuat oleh Allah sebagai perumpamaan ternyata sesuai dengan kenyataan dan mereka mengakui kebenarannya, maka hal inilah yang dimaksud sebagai hidayah dari Allah untuk mereka melalui perumpamaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ayat di atas menjelaskan tentang orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang munafik. Sedangkan yang dimaksud dengan perjanjian Allah yang dirusak oleh mereka ialah perjanjian yang diambil oleh Allah atas diri mereka di dalam kitab Taurat, yaitu harus mengamalkan kandungan Taurat dan mengikuti Nabi Muhammad bila telah diutus dan percaya kepada kitab yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya.
Mereka merusak hal tersebut dengan menentangnya sesudah mereka mengetahui hakikatnya, mengingkari serta menyembunyikan pengetahuan mengenai hal tersebut dari orang-orang, padahal Allah telah memberikan janji kepada mereka bahwa mereka harus menjelaskan kepada orang-orang dan tidak boleh menyembunyikannya.
Selanjutnya Allah memberitakan bahwa ternyata mereka menyembunyikan hal tersebut di belakang punggungnya dan menukarnya dengan harga yang sedikit.
ADVERTISEMENT
Dari Surat Al Baqarah ayat 26, kita bisa belajar bahwa Allah SWT mengajarkan kepada para umat-Nya agar tidak meremehkan hal-hal kecil yang dianggap menjijikan. Sebab dari hal yang kecil kejadian besar bisa terjadi. Selain itu ketetapan Allah nyata adanya. Sehingga apabila manusia mengingkatinya, maka penyesatan yang akan terjadi. (MZM)