Meneladani Kisah Nabi Musa Sebagai Ulul Azmi

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
4 Februari 2021 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah nabi Musa as. Sumber: Egiptoforo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah nabi Musa as. Sumber: Egiptoforo
ADVERTISEMENT
Kisah nabi Musa merupakan salah satu hal yang perlu umat muslim ketahui agar kita bisa mengambil berbagai hikmah serta keteladanan darinya.
ADVERTISEMENT
Nabi Musa as sendiri termasuk nama nabi dan rasul yang diberikan gelar ulul azmi bersama keempat rasul lainnya, yakni nabi Muhammad SAW, nabi Isa as, nabi Ibrahim as dan nabi Nuh as.
Gelar atau julukan Ulul Azmi yang disematkan pada nabi Musa as pun tidak terlepas dari sifat tauladan beliau yang tetap tabah dalam menghadapi cobaan hidup. Pasalnya artian ulul azmi sendiri ialah “pemilik keteguhan hati”. Sebagai bagian dari ulul azmi, nabi Musa as tentu memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa meski kerap diberikan ujian besar dari Allah SWT.
Ketabahan dan ketegaran yang dimiliki oleh nabi Musa as itu sendiri bisa tergambar jelas lewat kisah nabi Musa bahkan sejak ia dilahirkan ke dunia.
ADVERTISEMENT

Kisah Nabi Musa yang Tetap Tabah Meski Mendapat Banyak Ujian

Dikisahkan saat awal kelahirannya, negeri tempat ia tinggal tengah dipimpin oleh seorang raja Firaun yang kejam. Raja Firaun sendiri saat itu memiliki aturan untuk membunuh seluruh anak laki-laki yang lahir dengan tujuan agar tidak ada satupun orang yang bisa menggulingkannya di masa depan seperti apa yang diramalkan. Pada saat itu pula lah ibu nabi Musa as yakni Yukabad diperintahkan oleh Allah untuk menghanyutkan nabi Musa ke sungai. Tak lama setelahnya, bayi itupun ditemukan oleh anggota kerajaan dan diangkat sebagai putra dari Asiyah, istri Raja Firaun.
Meski hidup dalam istana Firaun yang kejam, namun nabi Musa as tetap tumbuh menjadi pribadi yang baik dan terpuji serta selalu tabah menghadapi keangkuhan Firaun. Sampai akhirnya ia sadar bahwa ayah angkatnya tersebut adalah sosok yang dzalim terhadap rakyat. Saat itupula lah Allah mengirimkan wahyu kepada nabi Musa untuk turut membawa raja Firaun kembali ke jalan yang benar. Namun hal tersebut tentu ditentang keras oleh Firaun dan membuatnya marah besar.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian tersebut maka dimulailah pertentangan Firaun terhadap ajaran dakwah nabi Musa as. Firaun sendiri terus menerus menguji kebolehan nabi Musa dan bersikeras bahwa apa yang diajarkan oleh nabi bukanlah kebenaran. Meskipun begitu, nabi Musa tidak pernah menyerah untuk membuat Firaun sadar dan menyembah Allah SWT.
Sayangnya sampai akhir hayatnya, Firaun tidak pernah mendengar anjuran nabi Musa untuk beriman dan menyembah Allah. Firaun sendiri menemui ajalnya dengan cara tenggelam di Laut Merah dalam upaya menangkap nabi Musa dan pengikutnya.
Berdasarkan kisah nabi Musa as tersebut, kita tentu bisa melihat bahwasanya nabi adalah sosok yang selalu tabah dan penuh kesabaran dalam meyakinkan Firaun dan pengikutnya untuk menyembah Allah SWT. Disamping itu, iapun selalu berikhtiar menyebarkan agama Allah meski sering mendapat pertentangan Firaun.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya lewat kisah kebinasaan Firaun, kita juga bisa mengambil hikmah bahwa kesombongan dan kedzaliman adalah hal yang patut kita hindari. Pasalnya tindakan tersebut adalah sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Semoga kisah nabi Musa dan Firaun tadi bisa memberi suri tauladan bagi kita sebagai umat muslim ya! (HAI)