Menengok Museum W. R. Soepratman, Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2021 17:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum W. R. Soepratman, yang berisikan segala hal mengenai sang pencipta lagu Indonesia Raya tersebut.
zoom-in-whitePerbesar
Museum W. R. Soepratman, yang berisikan segala hal mengenai sang pencipta lagu Indonesia Raya tersebut.
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal dengan nama besar W. R. Soepratman, sang pencipta lagu Indonesia Raya? Lagu karangannya ini resmi dijadikan sebagai lagu kebangsaan Indonesia sejak pertama kali diperdengarkan pada acara Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang ingin tahu lebih dalam mengenai tokoh pencipta lagu Indonesia Raya yang fotonya terpampang pada pecahan uang lima puluh ribu rupiah ini, kalian bisa mengunjungi museum W. R. Soepratman yang ada di Surabaya.

Museum W. R. Soepratman Resmi Dibuka

Museum W. R. Soepratman berada di Jl. Mangga No.21, Gedang Sewu, Kec. Tambaksari, Surabaya. Diresmikan pada 10 November 2018 ini oleh walikota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini. Museum ini menampilkan sejarah kehidupan sang pencipta lagu Indonesia Raya yaitu Wage Rudolf Supratman (W.R. Soepratman).
Di museum ini terdapat foto-foto sejarah dan replika mengenai sang pencipta lagu Indonesia Raya ini. Dilansir dari buku Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman, Anthony C. Hutabarat, 2001, Soepratman dilahirkan pada Senin, 9 Maret 1903 di Jatinegara, Jakarta. Ia adalah seorang Muslim dan tidak mengikuti organisasi politik apa pun. Saat pertama kali memasuki museum ini, pengunjung dapat melihat foto orangtua W.R. Soepratman. Ayahnya bernama Senen, seorang sersan di Batalyon VIII. Ia tumbuh dan besar diasuh oleh kakak iparnya WM Van Eldik (Sastromihardjo).
ADVERTISEMENT
Di museum ini juga terdapat replika baju W. R. Soepratman saat menghadiri Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu, diadakan sebuah Kongres Pemuda yang melahirkan 'Sumpah Pemuda'. Pada malam penutupan kongres, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan para peserta.
Waktu itu merupakan pertama kalinya lagu Indonesia Raya ini bergema di depan publik. Semua partisipan terkejut mendengarnya. Setelah itu, lagu Indonesia Raya tidak pernah ketinggalan untuk dibawakan di setiap kongres yang berlangsung. Lagu ini dianggap sebagai perwujudan dari keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan.
Museum ini sebelumnya tempat beliau pernah beraktivitas dan menciptakan lagu. Selain lagu Indonesia Raya, ia menciptakan 11 lagu lainnya. Salah satu ciptaan lagunya yang terkenal yaitu lagu RA Kartini. Di Museum ini bisa dilihat tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat lagu Indonesia Raya pada saat pertama, dan juga biola historis yang menemaninya saat membuat beberapa lagu kebangsaan. W. R. Soepratman dikenal selalu membawa serta biolanya.
ADVERTISEMENT
Bangunan museum merupakan rumah milik kakak pertama WR. Soepratman, yang bernama Roekiyem Soepratijah. WR. Soepratman tinggal di rumah tersebut pada tahun 1937, hingga akhirnya meninggal dunia pada 17 Agustus 1938.
Meski menciptakan lagu Indonesia Raya yang menjadi kebangsaan lagu bangsa Indonesia, ia belum sempat menikmati kemerdekaan. W. R. Soepratman sempat ditangkap karena menyiarkan lagu matahari terbit pada awal Agustus 1938. Ia pun ditahan di penjara kalisosok, Surabaya. Sejak menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diketahui beliau memang banyak di buru oleh pihak Belanda, dan hal ini membuat beliau menjadi sakit-sakitan.
Lagu terakhir yang beliau ciptakan berjudul Matahari Terbit, dan karena lagu itu pulalah, beliau dipenjara di Kalisosok dan pada akhirnya meninggal. Pada 26 Juni 1959, Pemerintah Regulasi 44 mengumumkan bahwa Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia
ADVERTISEMENT
Lokasi museum WR Soepratman ini juga berdekatan dengan makam beliau. Dalam rumah ini hanya terdapat dua kamar tidur di sisi kanan dan ruang tamu di sisi kiri. W. R. Soepratman tinggal di kamar depan. Kamar ini unik karena tidak ada akses masuk dari kamar ini, selain dari jendela depan.
Hal ini sengaja dibuat untuk mengelabui aparat Hindia Belanda. Di ruang tamu terpampang foto-foto W. R. Supratman dengan keluarga dan teman dekat. Di pojok ruang tamu terdapat lemari berisi replika biola.
Bentuk rumah ini pun masih tetap dibuat sama seperti dahulu dengan aksen tempo dulu yang khas. Biasanya, wisatawan akan berfoto di spot depan patung W.R Soepratman yang berada di halaman depan rumah. Ada banyak spot foto menarik di tempat ini dengan nuansa vintage atau zaman dulu.
ADVERTISEMENT
Ada juga satu ruangan yang menggambarkan beberapa penghargaan dari negara yang didapat W.R Soepratman, misalnya perangko lama, uang rupiah bergambar W.R Soepratman, hingga nama jalan di beberapa titik kabupaten atau kota di Jawa Timur.
Bagi kalian yang ingin datang dan berkunjung ke museum sang pencipta lagu Indonesia Raya ini, silakan datang pada hari selasa sampai dengan minggu dengan jam operasional pkl. 09.00 – 17.00 WIB. Museum ini dilengkapi dengan fasilitas AC dan toilet serta jaringan internet yang lancar. Dan kalian bisa masuk tanpa harus membayar alias gratis. Tapi, tetap jaga sikap ya. Jangan sampai merusak atau mengganggu ketenangan pengunjung yang lain. (DNR)