Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Naskah Drama Disusun dalam Bentuk Dialog? Ini Penjelasannya!
29 Agustus 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Secara harfiah drama berasal dari bahasa Yunani “dromai” yang artinya berbuat atau bertindak. Drama adalah suatu bentuk karya sastra yang bercerita melalui dialog para tokoh-tokohnya. Naskah drama disusun dalam bentuk dialog yang akan dibawakan oleh para pemeran di atas panggung.
ADVERTISEMENT
Istilah lain untuk drama adalah “drame” yang diambil dari bahasa Perancis, yang kemudian digunakan oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka mengenai kehidupan kelas menengah. Naskah drama disusun dalam bentuk dialog karena drama dipentaskan di panggung dan agar menarik minat penonton juga supaya lebih mudah dipahami maka dibuatlah naskah drama berbentuk dialog. Agar lebih memahami tentang drama, kamu bisa menyimak artikel ini sampai habis.
Naskah Drama Disusun dalam Bentuk Dialog
Dalam buku berjudul Perencanaan Pementasan Drama (2020), Contessa dan Huriyah berpendapat bahwa drama adalah lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting meskipun mungkin berakhir dengan bahagia atau tidak bahagia tapi tidak bertujuan mengagungkan tragedi. Drama memiliki dua unsur untuk membangun jalannya drama. Unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur dalam drama.
ADVERTISEMENT
Unsur Intrinsik
Tema: merupakan ide pokok yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita dan inti permasalahan yang hendak dikemukakan pengarang dalam ceritanya.
Alur: hubungan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang saling berhubungan secara kausalitas. Alur juga sering disebut sebagai tahapan cerita yang bersambungan.
Tokoh: dalam drama disebut sebagai tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Berdasarkan peran dalam drama, tokoh dapat diklasifikasikan menjadi antagonis, protagonis dan tritagonis. Sedangkan berdasarkan fungsinya tokoh diklasifikasikan sebagai tokoh sentral, utama dan tokoh pembantu.
Latar: bagian dari cerita yang menjelaskan tentang waktu dan tempat kejadian ketika tokoh mengalami peristiwa. Latar berfungsi untuk memperjelas suasana, tempat, serta waktu.
Amanat: merupakan pesan yang disampaikan pengarang melalui tokoh dan konflik dalam suatu cerita.
ADVERTISEMENT
Dialog: merupakan inti dari drama. Dialog berisi percakapan antar tokoh dalam drama.
Unsur Ekstrinsik
Latar belakang pengarang: berisi tentang biografi pengarang, kondisi psikologis dan aliran sastra yang dianut oleh pengarang
Latar belakang masyarakat: berupa pengkajian terhadap ideologi negara, keadaan politik, kondisi sosial masyarakat, tingkat ekonomi masyarakat, dan peradaban atau kebudayaan.
Demikian penjelasan mengenai naskah drama disusun dalam bentuk dialog dan unsur-unsur yang ada dalam drama. (FAR)