Mengenal 2 Bahan Penyusun Meteoroid di Luar Angkasa

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 April 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bahan penyusun meteoroid adalah - Sumber: pixabay.com/izhar-ahamed
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bahan penyusun meteoroid adalah - Sumber: pixabay.com/izhar-ahamed
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis bahan penyusun meteoroid adalah hal yang dulunya banyak diteliti. Di luar angkasa terdapat berbagai jenis objek yang menarik perhatian para ilmuwan dan astronom. Salah satunya adalah meteoroid.
ADVERTISEMENT
Meskipun seringkali dianggap sebagai bintang jatuh, sebenarnya meteoroid adalah fragmen batu atau logam yang mengorbit di sekitar matahari. Meteoroid berpotensi memasuki atmosfer bumi setiap saat.

Bahan Penyusun Meteoroid adalah Besi dan Nikel Kristal

Ilustrasi bahan penyusun meteoroid adalah - Sumber: pixabay.com/izhar-ahamed
Pemahaman tentang komposisi meteroid tidak hanya penting untuk ilmu pengetahuan. Melainkan juga untuk mengetahui lebih banyak tentang asal usul tata surya.
Berdasarkan buku Kuark - Meteroid dan Asteroid: Komik Sains Kuark Tahun 3 Edisi 03 Level 3, Gelar Soetopo, (2006), meteoroid merupakan potongan batu atau logam yang berada di angkasa.
Bentuknya lebih kecil daripada asteroid, tapi lebih besar bila dibandingkan partikel debu kosmik. Meskipun ukurannya mirip dengan batu krikil, meteoroid tidak memiliki lintasan beraturan dan terbang bebas di angkasa sesuai gravitasi.
ADVERTISEMENT
Secara umum, bahan penyusun meteoroid adalah besi dan nikel kristal. Besi dan nikel adalah dua unsur yang sering ditemukan dalam meteorit jenis tertentu, yang dikenal sebagai meteorit besi.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar meteorit besi sebenarnya berasal dari inti planet-planet kecil yang hancur. Bisa juga berasal dari asteroid yang berada di tata surya. Saat planet atau asteroid dingin, besi dan nikel yang ada di dalamnya perlahan-lahan membeku dan membentuk struktur kristal.
Struktur kristal dalam meteorit besi ini sangat unik dan bisa sangat beragam. Salah satu bentuk kristal yang sering ditemui adalah pola Widmanstätten, yang hanya bisa terbentuk dalam kondisi pendinginan yang sangat lambat di luar angkasa.
Pola ini tidak bisa direplikasi di bumi karena membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk pada tingkat pendinginan yang ekstrem lambat. Inilah mengapa pola Widmanstätten sering dijadikan sebagai bukti asal-usul luar angkasa dari meteorit besi.
ADVERTISEMENT
Mempelajari meteorit dengan komposisi besi dan nikel memberi wawasan berharga tentang proses geologis yang terjadi di planet lain. Selain itu juga membantu manusia memahami sejarah awal tata surya.
Sekarang sudah paham kan bahwa bahan penyusun meteoroid adalah besi dan nikel kristal. Semoga penjelasan ini bisa dipahami dengan mudah. (DNR)