Konten dari Pengguna

Mengenal Adab Bertamu saat Lebaran Idul Adha

Berita Terkini
Penulis kumparan
14 Juni 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Adab bertamu saat Lebaran Idul Adha . Sumber: pexels.com/PNW Production
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Adab bertamu saat Lebaran Idul Adha . Sumber: pexels.com/PNW Production
ADVERTISEMENT
Pada saat Lebaran Iduladha, pasti akan banyak kerabat dan teman yang melakukan silaturahmi. Adab bertamu saat Lebaran Idul Adha perlu diperhatikan sebelum mengunjungi rumah teman atau kerabat sehingga tidak mengganggu pemilik rumah.
ADVERTISEMENT
Islam mengatur mengenai adab bertamu. Adab bertamu dapat menjadi panduan atau tuntunan bagaimana bersilaturahmi yang baik. Dengan demikian, silaturahmi dapat terjaga tanpa mengganggu teman atau kerabat.

Adab Bertamu saat Lebaran Idul Adha

Ilustrasi untuk Adab bertamu saat Lebaran Idul Adha . Sumber: pexels.com/Pavel Danilyuk
Silaturahmi sangat dianjurkan dalam Islam. Bertamu adalah salah satu cara menjaga silaturahmi. Pada saat Lebaran Iduladha, banyak yang saling mengunjungi untuk bersilaturahmi.
Namun, ada ketentuan dan adab yang harus diterapkan pada sat bertamu. Menurut buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas V oleh Fida' Abdillah dan Yusak Burhanuddin (2021: 48), berikut ini adab bertamu saat Lebaran Idul Adha yang harus diketahui.

1. Memilih Waktu Berkunjung

Jika akan bertamu maka hendaknya memilih waktu yang tepat. Waktu yang kurang tepat akan menimbulkan rasa yang kurang nyaman bagi tuan rumah. Terlebih jika bertamu saat malam hari, kemungkinan akan mengganggu waktu istirahat tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Saat ini dengan kemajuan teknologi, orang yang hendak bertamu dapat menghubungi tuan rumah terlebih dahulu lewat chat atau telepon mengenai kesediaan waktu.

2. Mengucapkan Salam dan Meminta Izin

Rasulullah Saw. mengajarkan untuk memberikan salam dan meminta izin saat bertamu. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Surat An-Nur ayat 27 berikut ini:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar (kamu) selalu ingat." (QS. An-Nur [24]: 27)

3. Meminta Izin dengan Jumlah Maksimal Tiga Kali

Rasulullah Saw. mengajarkan bahwa batasan meminta izin bertamu adalah tiga kali. Jika diizinkan maka masuklah ke rumah. Jika tidak, maka tamu harus segera pulang.

4. Posisi Berdiri Tidak Menghadap Pintu Masuk

Pada saat bertamu, sebaiknya posisi berdiri tidak di depan pintu atau menghadap ke dalam ruangan. Tujuannya adalah agar tamu tidak dapat melihat isi rumah sebelum tuan rumah memberi izin tamu untuk masuk rumah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tuan rumah juga dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum menemui tamu.

5. Tidak Diperkenankan Mengintip ke Dalam Rumah

Saat bertamu, tamu tidak diperkenankan untuk mengintip ke dalam rumah. Mengintip rumah seseorang adalah perilaku yang tidak sopan dan seharusnya dihindari.

6. Menjawab dengan Nama Jelas

Kadang tuan rumah ingin mengetahui dari dalam rumah siapa tamu yang datang sehingga menanyakan siapa tamu yang datang. Oleh karena itu, seorang tamu hendaknya menjawab dengan menyebut nama dirinya, tidak dengan 'aku' atau 'saya.

7. Pulang Ketika Tuan Rumah Tidak Mengizinkan Masuk

Jika tuan rumah tidak mengizinkan masuk, maka jangan memaksa untuk masuk ke rumah. Tuan rumah memiliki hak untuk menerima atau menolak tamu. Akan tetapi, menolak tamu pun harus dengan alasan yang jelas.

8. Segera Pulang Setelah Semua Keperluannya Selesai

Setelah keperluan selesai, segeralah berpamitan pada tuan rumah. Jangan bertamu terlalu lama. Hal ini karena tuan rumah memiliki kepentingan sendiri. Bisa saja tuan rumah harus bepergian atau ada kegiatan yang harus dilakukan setelah menerima tamu.
ADVERTISEMENT

9. Pulang dengan Lapang Dada

Setelah selesai bertamu, hendaknya pulang dengan lapang dada, memperlihatkan budi yang mulia, dan memaafkan segala kesalahan tuan rumah.
Itulah adab bertamu saat Lebaran Idul Adha yang perlu diterapkan umat muslim saat bersilaturahmi. Adab bertamu ini tidak hanya dapat diterapkan saat Lebaran Iduladha, tetapi juga Idulfitri dan saat bertamu di hari-hari biasa.(IND)