
Pengertian dan Fungsi Perencanaan Produksi
Dari Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan untuk SMK Kelas XII (2019) yang ditulis oleh Ellya Fauzia dan kawan-kawan dapat disimpulkan bahwa perencanaan produksi adalah proses memproduksi barang pada suatu periode sesuai jadwal yang telah ditetapkan melalui pengelolaan sumber daya manusia atau SDM, bahan baku dan peralatan. Dalam perencanaan tersebut, aktivitas rutin tenaga kerja telah ditetapkan dengan tujuan untuk memenuhi jadwal produksi.
Fungsi perencanaan produksi adalah:
- Menjamin ketepatan waktu antara proses produksi dan pemasaran. Produk yang terlambat keluar akan membebani tim pemasaran yang sudah melakukan persiapan promosi.
- Menghitung kapasitas produksi, terkait dengan ketersediaan
SDM dan bahan baku. Semakin terampil SDM yang diperoleh, semakin efisien proses produksi yang dilakukan. Semakin dekat dengan sumber daya alam yang dibutuhkan, semakin sedikit biaya produksi yang dikeluarkan. - Mengukur kapasitas peralatan agar proses produksi tidak terganggu, termasuk pemberian jadwal pengiriman alat kepada supplier alat ke lokasi produksi dan pemeliharaannya.

Aktivitas Perencanaan Produksi
Aktivitas perencanaan produksi berkaitan dengan titik-titik produksi dimulai setelah semua perijinan usaha selesai dan desain produk disetujui. Pada awalnya, perencanaan produksi akan melibatkan beberapa tenaga ahli saja, lalu diturunkan ke semua supervisor atau pengawas departemen jika perencanaan secara global sudah disetujui pimpinan. Untuk perencanaan produksi rutin, cukup dilakukan oleh masing-masing departemen dengan koordinasi antar departemen untuk menjaga kesinambungan proses produksi.
Secara garis besar aktivitas perencanaan produksi tersebut meliputi:
- Mempersiapkan rencana global tentang kapan produksi dimulai dan kapan harus selesai. Juga harus dipersiapkan jadwal per periode waktu (batch) seandainya produksi tersebut merupakan produk yang akan terus-menerus dibuat.
- Membuat jadwal proses produksi tentang kapan dan berapa SDM, bahan baku dan peralatan harus siap dan kurun waktu penyelesaian proses produksi tiap bagian.
- Membuat jadwal pengadaan bahan baku dari luar agar tidak ada penumpukan di dalam lokasi produksi yang berarti akan menambah biaya penyimpanan.
- Membuat jadwal proses produksi lebih detil untuk tiap bagian atau unit. Contohnya, apakah akan ada 3 shift atau 2 shift saja.
- Memberikan laporan perencanaan kepada kepala produksi untuk disetujui dan ditindaklanjuti ke proses produksi.
Aktivitas perencanaan produksi berkaitan dengan titik-titik produksi ini merupakan tahapan penting yang akan menentukan keberhasilan proses produksi sehingga pelajar harus memahaminya di pelajaran kewirausahaan . (LUS)