Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Buddha Maitreya dan Ajaran-ajarannya
12 November 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, agama Buddha hadir sejak abad ke-7 dan menjadi salah satu agama yang diakui. Bukti kehadiran agama Buddha di Indonesia dapat ditemukan melalui keberadaan sejumlah candi di Jawa dan Sumatera, termasuk Candi Muaro Jambi pada abad ke-7 dan Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 dan ke-9.
ADVERTISEMENT
Adapun tugas lainnya dilakukan oleh para dewa dan Bodhisattva. Para dewa ini adalah manusia biasa yang juga mengalami kesengsaraan, tetapi mereka memilki kesaktian dan berumur panjang. Di antara para-Buddha, Bodhisattva yang terkenal di ajaran Theravada adalah Buddha Sakyamuni dan Maitreya, sedangkan di aliran Mahayana dikenal tiga Buddha penting, yaitu Buddha Sakyamuni, Bhaisajyaguru, dan Amitabha.
Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai Buddha Maitreya dan ajaran-ajarannya.
Mengenal Buddha Maitreya
Secara historis, Buddha Maitreya adalah bagian dari Buddha Mahayana, karena Buddha Maitreya merupakan sebuah perkembangan lanjutan dari Buddhisme Zen. Dalam perkembangannya hingga sekarang, Buddha Maitreya memiliki doktrin dan garis Kepatriatan langsung dari Buddhisme Zen, salah satu mazhab Buddhisme Mahayana yang amat terkenal.
ADVERTISEMENT
Berawal dari aliran dalam Buddhisme Mahayana yang diberi nama Buddhisme Zen, yang kelak menjadi cikal bakal lahirnya Buddha Maitreya, keduanya meyakini sepenuhnya ajaran esoteris. Ajaran esoteris adalah ajaran yang menjelaskan trensmisi Dharma dari hati antara satu patriat dengan patria seterusnya. Disamping itu, ditekankan pula metode pertobatan dan penyesalan akan dosa dan karma diri. Metode pertobatan ini amat penting dalam Buddha Maitreya.
Bagi Buddhisme Maitreya Dhyana sejati ada dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan adalah sebuah satu kesatuan. Semua bentuk pemikiran luhur dan ucapan bijaksana harus diikuti dengan perbuatan nyata (perilaku amal). Dalam Buddha Maitreya, kerja nyata adalah segala-galanya. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)