Mengenal Bung Hatta Sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
12 Juli 2022 7:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bung Hatta Sebagai Bapak Koperasi Indonesia       Foto:Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Bung Hatta Sebagai Bapak Koperasi Indonesia Foto:Unsplash
ADVERTISEMENT
Tanggal 12 Juli 2022 diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional yang ke 75. Perkembangan koperasi di Indonesia tentu tidak terlepas dari jasa Bung Hatta yang juga seorang Wakil Presiden. Simak ulasan mengenai Bung Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia dalam tulisan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Koperasi merupakan salah satu tulang punggung yang membentuk dan memperkuat ekonomi negara. Keberadaannya saat ini didahului oleh latar belakang dan sejarah panjang sebagai proses lahirnya gerakan ekonomi koperasi. Oleh karena itu, Hari Koperasi Nasional adalah momen penting untuk mengenang sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat dari koperasi.

Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Ilustrasi Bapak Koperasi Indonesia Foto:Unsplash
Koperasi pertama di dunia dibentuk di Inggris, yang diawali peristiwa Revolusi Industri pada awal abad 19. Peristiwa tersebut mengakibatkan penderitaan yang dialami kaum buruh, sehingga pada tahun 1844 di Rochdale, Inggris berdiri koperasi konsumsi yang dipelopori oleh Charles Howard.
Adapun sejarah mengenai Bung Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia, diambil dari buku Ensiklopedi Koperasi, R. Toto Sugiarto dkk (2016:88) adalah sebagai berikut,
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, gerakan ekonomi koperasi merupakan insiatif dari seorang Patih Purwokerto (Banyumas) bernama R.A Wiriaatmadja, pada masa penjajahan Belanda tahun 1896. Berawal dari keprihatinan melihat rakyat yang terjerat lintah darat, akhirnya berdirilah koperasi kredit yang pertama.
Gerakan koperasi semakin tumbuh seiring dengan perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah. Hal tersebut ditandai dengan peristiwa dibukanya koperasi rumah tangga (koperasi konsumsi) pada tahun 1908 oleh Boedi Oetomo, dan didirikannya Toko Koperasi tahun 1913 oleh Serikat Islam.
Walaupun sempat mendapat tentangan oleh Pemerintah Belanda, namun setelah kemerdekaan Indonesia, kehidupan ekonomi mulai ditata kembali termasuk diantaranya koperasi.
Pada tahun 1947, diadakan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat yang menghasilkan keputusan antara lain;
ADVERTISEMENT
Kemudian dilanjutkan dengan diadakannya Kongres Koperasi II di Bandung yang melahirkan keputusan berikut,
Setelah terpilihnya Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia, atas usulan beliau lalu didirikan 3 macam koperasi. Koperasi konsumsi untuk buruh dan pegawai, koperasi produksi untuk peternak dan nelayan, dan koperasi kredit untuk pedagang dan pengusaha kecil.(DK)