Konten dari Pengguna

Mengenal Fase Pertama pada Model Siklus Proses Regulasi Diri oleh Zimmerman

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 Mei 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Fase Pertama pada Model Siklus Proses Regulasi Diri oleh Zimmerman Adalah. Sumber: Foto Pixabay/picjumbo_com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fase Pertama pada Model Siklus Proses Regulasi Diri oleh Zimmerman Adalah. Sumber: Foto Pixabay/picjumbo_com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fase pertama pada model siklus proses regulasi diri oleh Zimmerman adalah fase pemikiran awal. Karena fase ini memainkan peran yang sangat penting dalam proses pengaturan diri saat belajar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Hubungan Regulasi dan Efikasi dalam Belajar, Dhea Monalisa, (2018:9), regulasi diri dalam belajar diperlukannya berbagai strategi dan tindakan khusus guna meningkatkan pencapaian dalam belajar yang melibatkan proses metakognisi, motivasi, dan tindakan aktif.
Regulasi diri dalam belajar yang terjadi dalam diri seseorang terdiri dari tiga fase, yaitu forethought, performance, dan reflection. Ketiga fase ini berperan penting dalam proses belajar seseorang, karena fase-fase tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Fase Pertama pada Model Siklus Proses Regulasi Diri oleh Zimmerman adalah Apa?

Ilustrasi Fase Pertama pada Model Siklus Proses Regulasi Diri oleh Zimmerman Adalah. Sumber: Foto Pixabay/ddimitrova
Fase pertama pada model siklus proses regulasi diri oleh Zimmerman adalah fase pemikiran awal. Berdasarkan buku Tinjauan pandemi Covid-19 dalam Psikologi Perkembangan, Riana Syahrini, dkk., (2021:20), fase ini dimulai ketika seorang anak dihadapkan pada suatu tugas.
ADVERTISEMENT
Anak yang mampu meregulasi dirinya dalam belajar akan mulai menganalisis tugas yang diberikan. Analisis yang dilakukan melibatkan adanya penetapan tujuan. Tujuan yang ditetapkan oleh anak pun harus spesifik, jelas, dan memberikan tantangan yang sesuai dengan kapasitas anak.
Contoh tujuan yang dimaksud misalnya "Saya ingin belajar agar memahami konsep penjumlahan dalam pelajaran matematika", bukan hanya sekadar "Saya ingin sukses dalam belajar". Tujuan yang konkret membantu anak agar dapat membayangkan dan menetapkan langkah yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Setelah menetapkan tujuan, hal berikutnya yang penting pada fase forethought atau pemikiran awal adalah pemilihan strategi yang dapat dilakukan. Tujuannya agar tugasnya dapat diselesaikan dengan baik dan pemecahan tujuan menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana.
ADVERTISEMENT
Pemilihan strategi dan pemecahan tujuan menjadi langkah-langkah sederhana membantu anak memvisualisasikan dan membantu anak mengetahui langkah awal yang harus dilakukannya agar tugasnya dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan target yang telah diberikan.
Selain penetapan tujuan dan strategi pembelajaran, hal lainnya yang tidak kalah penting pada fase forethought adalah self-efficacy. Self- efficacy merupakan keyakinan anak pada dirinya, bahwa dirinya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Seorang anak yang yakin bahwa dirinya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan akan mampu mengerahkan perhatian dan energinya agar tugas yang diberikan terselesaikan dengan baik.
Itulah uraian tentang fase pertama pada model siklus proses regulasi diri oleh Zimmerman adalah fase pemikiran awal. Regulasi diri pada anak sangat penting untuk diaplikasikan. (Adm)
ADVERTISEMENT