Mengenal Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya dan Cara Mengolahnya

Ilustrasi jenis sampah berdasarkan sumbernya. Foto: Unsplash/Jas Min

Sebutkan jenis sampah berdasarkan sumbernya! Pertanyaan ini sering kali ditanyakan, baik siswa maupun masyarakat umum. Pasalnya, sampah menjadi salah satu permasalahan besar di setiap negara, termasuk juga di Indonesia.

Dengan mengenal jenis sampah, setidaknya dapat mengurangi permasalah yang negara ini. Di sisi lain, mengetahui cara mengolah sampah dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan untuk lingkungan.

Jenis Sampah berdasarkan Sumbernya

Ilustrasi jenis sampah berdasarkan sumbernya. Foto: Unsplash/Gary Chan

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia atau alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Sedangkan menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah, definisi dari sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Secara umum, sampah dikategorikan menjadi dua jenis, yakni sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk) seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon.

Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang memiliki sifat lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam.

Sedangkan jenis-jenis sampah berdasarkan sumbernya yang dikutip dari Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah Sebagai Dukungan Terhadap Pariwisata Berkelanjutan: Konsep, Paradigma dan Implementasi oleh Zaenafi Ariani, S.E., M.E., dkk (2022: 7), yakni:

Cara Mengolah Sampah

Ilustrasi cara mengolah sampah. Foto: Unsplash/Pawel Czerwinski

Pengelolaan sampah paling sering dilakukan dengan cara membakar atau menimbun ke dalam tanah. Namun cara ini dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, cara mengolah sampah yang tepat berdasarkan prinsip 4R.

Baca Juga: Sampah: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya bagi Kehidupan Manusia

Dengan mengetahui jenis sampah berdasarkan sumbernya dan cara mengolahnya dapat menjadi edukasi akan bahayanya sampah dan cara melindungi lingkungan. Sehingga, masalah ini bisa berkurang bahkan sampai sudah hilang di masa mendatang.(MZM)