Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Keunikan Pakaian Adat Papua yang Istimewa dan Menarik
25 Februari 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 19 Juni 2023 17:20 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata Papua ? Indahnya Raja Ampat, Gunung Cartenz, ataupun tambang Freeport? Namun, pernahkah Anda mengetahui tentang keunikan pakaian adat Papua?
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai nama pakaian adat Papua beserta berbagai keunikannya yang menjadi ciri khas dari daerah ini.
Budaya di Pulau Papua
Hampir sebagian besar suku di Papua masih sangat primitif terutama budaya dan juga pakaian yang dikenakan. Masih banyak pula suku yang terisolasi karena berada di wilayah yang tidak terjangkau secara topografi dan hidup dalam keadaan yang masih serba alami.
Ratusan suku menyebar di Papua dengan bahasa yang berbeda-beda. Beberapa suku besar yang mendiami pulau ini antara lain Dani, Asmat, dan Mee. Setiap suku asli Papua memiliki ciri khas masing-masing.
Dikutip dari Budaya, Agama, dan Kepercayaan Suku Pelaut di Papua Barat, Indonesia oleh Ismail Ali, dkk., (2021: 41), terdapat beberapa upacara adat masyarakat Papua, di antaranya upacara kematian, upacara kelahiran, upacara kedewasaan, dan upacara perkawinan.
ADVERTISEMENT
Setiap suku asli Papua memiliki keempat upacara tersebut, yang membedakannya yaitu penyebutan nama upacara dan cara melakukan upacara itu sendiri.
Selain itu, masyarakat Papua juga memiliki tradisi memakan pinang yang disebut Semprolgebro. Tradisi ini selalu terdapat pada upacara kelahiran, upacara perkawinan, dan ritual adat lainnya.
Masyarakat Papua menganggap tradisi Semprolgebro ini sebagai alat membangun persaudaraan, sarana komunikasi, bahan dialog dan diskusi, menjamu tamu, serta mengambil keputusan dalam adat.
Tradisi Semprolgebro sangat membantu perekonomian masyarakat Papua terutama para ibu rumah tangga karena harga jual pinang dan kapur cukup menambah uang sehari-hari.
Papua juga terkenal dengan berbagai keunikan budaya lainnya, seperti tarian Yospan atau sering dikenal sebagai tarian Sajojo dan beberapa produk budaya asli seperti keranjang anyaman noken dan ukiran Asmat.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 8 Nama Rumah Adat Papua dan Keunikannya
Mengenal Keunikan Pakaian Adat Papua
Papua merupakan pulau yang berada di ujung timur Indonesia . Sebagai salah satu pulau terbesar di dunia, Papua memiliki kekayaan akan berbagai hal. Mulai dari sumber daya alam sampai budaya, salah satunya pakaian adat.
Terdapat beberapa pakaian adat Papua yang sangat unik, di antaranya:
1. Koteka
Koteka merupakan nama pakaian adat Papua yang sangatlah terkenal. Keunikan dari baju adat Papua yakni sebagai penutup kemaluan masyarakat asli Papua, sementara bagian tubuhnya dibiarkan terbuka sampai nyaris terbuka.
Koteka terbuat dari kulit labu air yang dihilangkan biji dan buahnya. Dipilihnya labu air karena mempunyai tekstur kuat dan awet.
Pada tahun 1950, penduduk asli Papua ini mendapat sosialisasi penggunaan celana pendek. Kampanye ini memerlukan waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Secara perlahan, penggunaan koteka dibatasi, terutama di tempat-tempat umum seperti sekolah, terminal, dan lainnya.
2. Kasuomer
Dikutip dari buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat dan Senjata Tradisional oleh Tim Penulis PT Niaga Swadaya (2009: 66), Kasuomer merupakan penutup kepala yang terbuat dari anyaman daun sagu dan akar kayu yang diberi hiasan dari burung cendrawasih.
3. Tok
Tok atau pakaian dalam atau juga disebut sebagai rok rumbai terbuat dari anyaman daun sagu. Penggunaannya yakni pada bagian depan rok ditarik ke belakang melalui celah paha sehingga terlihat seperti pakaian dalam.
4. Wasse Mbi
Wasse mbi merupakan riasan tubuh yang memiliki corak dan gambar garis sejajar dal lurus. Rias tubuh ini lebih banyak digunakan saat upacara adat tertentu. Adapun komposisi warna yang digunakan meliputi warna merah, putih, hitam, dan hijau.
ADVERTISEMENT
5. Gigi Babi atau Ajing
Gigi babi atau anjing merupakan aksesoris yang diletakkan di antara lubang hidung para pria. Penggunaan gigi babi sebagai identitas bahwa ia merupakan punggawa prajurit perang. Apabila seorang prajurit sedang marah atau hendak berperang. Maka gigi tersebut akan menghadap ke bawah.
Sementara gigi anjing digunakan sebagai perhiasan berupa kalung. Kalung ini disebut sebagai koyonoo. Konon, gigi anjing merupakan salah satu harta tertinggi dalam budaya masyarakat Papua. Jika sebuah taring anjing yang berwarna putih dan tanpa cacat, maka nilainya akan sangat tinggi.
6. Baju Kurung
Baju kurung merupakan pakaian adat dari bahan beludru yang digunakan oleh para wanita Papua sebagai atasan. Baju ini kebanyakan dipakai oleh para wanita di Manokwari.
7. Rok Rumbai
Jika para pria mengenakan koteka, para wanita Papua akan mengenakan rok rumbai. Rok rumbai adalah pakaian adat Papua berupa rok yang terbuat dari susunan daun sagu kering yang digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Ensiklopedi Pakaian Nusantara: Nusa Tenggara Timur hingga Sulawesi Tengah oleh R. Toto Sugiarto, dkk., (2021: 4), selain dipakai wanita, rok rumbai juga bisa dikenakan para pria dalam beberapa kesempatan.
Rok rumbai umumnya akan dilengkapi dengan hiasan kepala dari bahan ijuk, bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu.
8. Pakaian Sali
Wanita Papua yang masih lajang memiliki pakaian adat berbeda yang disebut sali. Sali adalah pakaian khusus wanita lajang berupa rok yang dibuat dari rumput atau dari serat pakis.
Pakaian ini hanya boleh digunakan oleh para gadis atau wanita lajang dan wanita yang sudah menikah tidak boleh memakainya.
9. Pakaian Adat Yokal
Wanita yang sudah menikah juga memiliki pakaian adat khusus yang disebut yokal. Pakaian adat yokal dibuat dari anyaman kulit pohon yang digunakan untuk menutupi tubuh wanita bagian.
ADVERTISEMENT
10. Baju Kain Rumput
Baju kain rumput dibuat dari anyaman pucuk daun sagu yang sudah dikeringkan. Pakaian adat ini dapat digunakan oleh pria maupun wanita dalam upacara adat tertentu.
11. Tato Alami
Apakah Anda pernah melihat tato pada tubuh orang Papua? Tato ini umumnya dibuat dengan menggunakan bahan alami seperti getah dan arang kayu yang dilukiskan ke kulit menggunakan duri sagu atau tulang.
Tato alami ini berfungsi untuk menutupi tubuh bagian atas masyarakat Papua. Hal ini karena terkadang masyarakat Papua tidak mengenakan pakaian atas.
12. Hiasan Rumbai di Kepala
Para pria Papua biasanya memakai hiasan kepala yang tersebut dari bulu burung cendrawasih. Namun terkadang, bulu burung cendrawasih diganti dengan ilalang sebagai bahan dasarnya.
13. Noken
Noken adalah pelengkap pakaian adat Papua berbentuk tas anyaman yang dipakai dengan cara diselempangkan di bahu. Noken terbuat dari anyaman kulit kayu atau akar rotan.
ADVERTISEMENT
14. Gigi Hewan Babi atau Anjing
Selain beberapa hiasan di atas, pria Papua juga biasanya memakai hiasan kepala yang terbuat dari gigi dan tulang hewan babi atau anjing. Gigi babi umumnya diletakkan di antara lubang hidung pria Papua.
Sementara itu, gigi anjing digunakan untuk perhiasan berupa kalung. Kalung dari gigi anjing ini disebut dengan koyonoo.
Nah, itulah keunikan baju adat dari Papua. Pakaian tersebut merupakan salah satu budaya yang perlu dijaga dan tetap dilestarikan agar tidak termakan oleh modern yang begitu pesat.
(MZM & SFR)