Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Kue Batang Buruk Khas Riau dan Keunikannya
22 Maret 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kue ini biasanya disajikan masyarakat sebagai suguhan tamu atau bahkan disuguhkan di hari besar, seperti Hari Raya Idulfitri. Kue ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dengan tekstur yang halus.
Keunikan Kue Batang Buruk Khas Riau beserta Kisah di Baliknya
Mengutip buku berjudul Minyak Bumi Membuat Dunia Terkesima, Yulianus Haryata (2019: 11), Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatra. Hingga saat ini Riau diyakini sebagai daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia.
Selain dikenal sebagai penghasil minyak mentah, Riau juga dikenal memiliki kudapan khas yang unik. Salah satu kudapannya, yaitu kue batang buruk. Kue khas Riau satu ini biasanya dibuat dengan ukuran kecil dan terbuat dari campuran tepung yang dilapisi campuran gula halus dan susu.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, cinta Wan Sinari bertepuk sebelah tangan. Hal tersebut sebab pemuda pilihannya lebih memilih Wan Intan yang merupakan adik kandung Wan Sinari.
Menghadapi kenyataan tersebut kemudian Wan Sinari membuat kue bersama dayang-dayang istana. Kue ini kemudian disebut kue batang buruk. Kue tersebut memiliki ciri khas ketika digigit maka kue itu akan hancur dan mengotori pakaian siapapun yang mengonsumsinya.
Setelah kue itu jadi, Wan Sinari meminta kepada ayahnya agar kue buatannya disuguhkan para tamu dan pejabat kerajaan. Ketika para tamu dan pejabat kerajaan berkumpul, termasuk Raja Andak, kue buatan Wan Sinari dihidangkan.
ADVERTISEMENT
Setelah dihidangkan para tamu mencicipi suguhan kue yang diberikan. Namun, setelah kue dimakan, para tamu tidak mengira bahwa makanan itu akan hancur seketika saat pertama kali digigit. Hal ini membuat para tamu malu, sebab makanan tersebut mengotori baju kebesaran yang dikenakannya.
Namun, dari sederet tamu yang kesulitan memakan kue buatan Wan Sinari, hanya Raja Andak yang menyantap kuenya dengan baik tanpa mengotori pakaiannya dan tidak ditemukan serpihan kue yang berjatuhan di sekitarnya.
Setelah Wan Sinari mengetahui bahwa Raja Andak, pujaan hatinya tidak ceroboh saat menyantap kuenya, Wan Sinari senang, sebab ia tidak jatuh cinta pada orang yang salah. Meskipun cintanya tidak terbalas.
ADVERTISEMENT
Itu dia pembahasan mengenai keunikan kue batang buruk beserta sejarah di baliknya. Pengetahuan ini dapat membantu menambah wawasan tentang kudapan khas daerah-daerah di Indonesia. (DAP)