Mengenal Lebih Dekat Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Terakhir

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
5 Januari 2023 18:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilutrasi kisah Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir dalam Islam. Foto: Unsplash/Rumman Amin
zoom-in-whitePerbesar
Ilutrasi kisah Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir dalam Islam. Foto: Unsplash/Rumman Amin
ADVERTISEMENT
Sebagai umat Islam, Nabi Muhammad SAW menempati posisi yang begitu istimewa. Bahkan, tak terhitung berapa kali umat Islam bersholawat kepada beliau. Namun apakah kamu sudah mengetahui tentang Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir?
ADVERTISEMENT

Mengenal Lebih Dekat Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Terakhir

Masjid Nabawi sebagai bukti kisah Nabi Muhammad SAW. Foto: Unsplash/Sulthan Auliya
Nabi Muhammad SAW adalah seorang anak dari pasangan Abdullah dan Aminah. Ayahnya meninggal dunia saat Nabi Muhammad SAW berusia 6 bulan dalam perut ibunya. Sedangkan sang ibu meninggal saat Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun.
Setelah menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib sampai usia 8 tahun. Kemudian Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib hingga usia 40 tahun.

Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya oleh Abdurrahman bin Abdul Karim (2016: 110), sebelum kelahirannya, Nabi Muhammad SAW memiliki kisah yang unik dan penuh hikmah. Misalnya saja pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni pada tanggal hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.
ADVERTISEMENT
Dinamakan tahun Gajah karena pada tahun tersebut terdapat peristiwa penyerbuan Makkah oleh Raja Abrahah menggunakan gajah sebagai tunggangannya. Sebelum sampai ke Makkah, Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membinasakan mereka.

Pembelahan Dada Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril

Pada saat Nabi Muhammad SAW bermain bersama anak-anak sewaktu diasuh Halimah binti Abu Zuaib yang merupakan ibu susu keduanya, beliau didatangi Malaikat Jibril dan membaringkan tubuhnya. Setelah itu, Malaikat Jibril mengeluarkan segumpal darah dalam hati Nabi Muhammad SAW dan mencucinya dengan air zamzam seraya dimasukkan dalam bejana emas.
Sebagai yang diceritakan dari Anas bin Malik,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangi Malaikat Jibril ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang bermain dengan beberapa anak. Jibril kemudian menangkapnya, menelentangkannya, lalu Jibril membelah dada beliau. Jibril mengeluarkan hatinya, dan mengeluarkan dari hati beliau segumpal darah beku sambil mengatakan “Ini adalah bagian setan darimu”. Jibril kemudian mencucinya dalam wadah yang terbuat dari emas dengan air zam-zam, lalu ditumpuk, kemudian dikembalikan ke tempatnya. Sementara teman-temannya menjumpai ibunya (maksudnya orang yang menyusuinya) dengan berlari-lari sembari mengatakan, “Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh”. Kemudian mereka bersama-bersama menjumpainya, sedangkan dia dalam keadaan berubah rona kulitnya (pucat). Anas mengatakan, “Saya pernah diperlihatkan bekas jahitan di dadanya.” (HR. Muslim, no. 162)
ADVERTISEMENT

Mendapatkan Wahyu Pertama dari Allah SWT di Gua Hira

Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama, yakni Surat Al-Alaq ayat 1-4 di Gua Hira. Sebelumnya, beliau bermimpi bertemu dengan Malaikat Jibril. Mendapatkan mimpi tersebut, Nabi Muhammad SAW merenung dan memikirkan apa yang dialami di Gua Hira dan kejadian tersebut benar adanya.

Peristiwa Isra Miraj

Ketika Nabi Muhammad SAW dalam merasa sedih akibat istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib meninggal dunia, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa yang dilanjutkan ke sidratul muntaha di langit ke tujuh.
Isra Miraj menjadi peristiwa bersejarah dalam agama Islam, di mana Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah secara langsung dari Allah SWT berupa kewajiban menunaikan ibadah shalat lima waktu satu hari satu malam.
ADVERTISEMENT

Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW mendapatkan hadiah berupa daging kambing yang dibakar dan dibubuhi racun oleh seorang wanita Yahudi. Ketika beliau hendak menikmatinya, beliau mengambil sepotong dari bagian pahanya. Sebelum menelan daging tersebut, ada kabar bahwa daging kambing tersebut telah dibubuhi racun.
Akan tetapi racun tersebut terlanjur masuk ke tubuh Nabi Muhammad SAW walaupun tidak terlihat langsung reaksinya. Hal ini menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan utusan dari Allah SWT.
Di akhir masa hidupnya, pengaruh racun mulai tampak dan terasa. Hal ini merupakan bukti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa. Saat menderita sakit di akhir hidupnya, Nabi Muhammad SAW bersabda,
Wahai Aisyah! Saya masih merasakan rasa sakit akibat dari makanan yang saya konsumsi di Khaibar. Inilah saatnya, urat nadiku akan terputus karena pengaruh racun itu. (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Pada tahun ke-10 Hijriah, Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji terakhirnya yang disebut dengan hajjatul wada’. Beliau juga menjelaskan untuk mengikuti cara ibadah beliau. Pasalnya, mungkin saja haji tersebut menjadi haji terakhirnya.
Saat Nabi Muhammad SAW akan melaksanakan ceramah terakhirnya, beliau dibawa keluar dari rumah Aisyah sampai ke mimbar. Setelah memuja Allah SWT, beliau bersabda,
Sesungguhnya Allah telah memberikan pilihan kepada seorang hamba-Nya untuk memilih dunia atau memilih apa yang ada di sisi Allah, lalu hamba tersebut memilih apa yang ada pada Allah.
Ucapan beliau merupakan sebuah pesan kepada Abu Bakar. Hal ini membuat Abu Bakar menangis tersedu-sedu.
Setelah berkhutbah, Nabi Muhammad SAW turun dari mimbar dan ditunggu seluruh istri beliau. Fatimah berjalan kali sama seperti cara berjalannya Nabi Muhammad SAW. Mengetahui kedatangannya, Nabi Muhammad SAW memberi isyarat dengan tangannya agar Fatimah duduk di sisi kanan atau sisi kiri beliau.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudia, Nabi Muhammad SAW menyampaikan sesuatu yang tidak bisa didengar istri-istri beliau. Setelah mendengar bisikan Nabi Muhammad SAW, Fatimah menangis. Kemudian Nabi Muhammad SAW kembali membisikan sesuatu kepada Fatimah dan membuatnya tertawa.
Melihat hal tersebut, Aisyah bertanya kepada Fatimah tentang apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Namun Fatimah tidak memberi tahu sampai Nabi Muhammad SAW wafat.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Aisyah masih menyimpan rasa penasaran dan kembali bertanya kepada Fatimah. Fatimah kemudian menjawab,
“Kalau sekarang, ya (saya menjelaskannya). Masalah yang disampaikan kepada saya pada bisikan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pertama adalah Beliau memberitahukan bahwa Jibril Alaihissallam datang kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sekali dalam setahun untuk mendengarkan Al-Quran seluruhnya, namun tahun ini Jibril Alaihissallam mendatangi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak dua kali. Saya kira ajalku sudah dekat atau akan datang, maka hendaklah kamu bertakwa kepada Allâh dan bersabar. Karena sesungguhnya pendahulu terbaik bagimu adalah saya.’Lalu Fathimah Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Mendengar ini, saya menangis sebagaimana yang engkau lihat tangisku. Saat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam kesedihan yang menderaku, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbisik lagi kepadaku. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Tidakkah engkau rela menjadi sayyidah umat ini?! Sayyidah kaum Mukminin?!’ Lalu saya tertawa sebagaimana yang engkau lihat.”
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang kisah Nabi Muhammad SAW sejak kelahirannya hingga wafatnya. Kisah di atas dapat kita ambil pelajarannya dan juga lebih mencintai sosok nabi dan rasul terakhir dalam agama Islam.(MZM)