Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Ordo dari Spodoptera frugiperda: Hama Tanaman Jagung yang Merugikan
21 November 2022 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hama Spodoptera frugiperda dan Ordonya dalam Ilmu Taksonomi
Mengutip dari tulisan berjudul Pengenalan & Pengelolaan Hama Invasif Ulat Grayak Spodoptera frugiperda(2021) yang diunggah pada laman resmi Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan https://bbpopt.tanamanpangan.pertanian.go.id, ulat grayak merupakan spesies hama invasif yang berasal dari Amerika Serikat. Hama ini pertama dilaporkan menyerang tanaman jagung di Indonesia pada tahun 2019 di daerah Sumatra Barat. Hingga saat ini sudah tersebar di 32 provinsi di Indonesia.
Apabila merujuk pada ilmu taksonomi, ulat grayak termasuk ke dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Lepidoptera, superfamili Noctuoidea, famili Noctuidae, genus Spodoptera, dan spesies Spodoptera frugiperda. Nama ordo Lepidoptera sendiri berasal dari kosakata bahasa Yunani yaitu lepidos (sisik) dan pteron (sayap). Ordo ini berisikan berbagai serangga bersayap dan memiliki lapisan sisik pada sayapnya seperti kupu-kupu dan ngengat.
ADVERTISEMENT
Layaknya kupu-kupu dan ngengat pada umumnya, Spodoptera frugiperda juga mengalami proses metamorfosis sempurna pada siklus kehidupannya. Binatang ini bersifat sebagai hama tanaman pada tahap larva atau ulatnya. Ulat-ulat ini akan memakan daun dan tunas muda berbagai tanaman pangan sehingga dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit (10-20%) dan bahkan dapat menimbulkan kegagalan panen pada infestasi yang berat.
Demikian ulasan singkat mengenai ordo dari Spodoptera frugiperda yang merupakan hama tanaman pangan yang cukup meresahkan di Indonesia. Berbagai cara dapat dilakukan para petani dalam menanggulangi serangan hama tersebut seperti penyemprotan insektisida dan pemanfaatan berbagai agen pengendali hayati potensial. Semoga bermanfaat. (AGI)