Konten dari Pengguna

Mengenal Pakaian Adat Bengkulu dan Keunikannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Februari 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/@kbebeng - pakaian adat bengkulu
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/@kbebeng - pakaian adat bengkulu
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan daerah Indonesia lainnya, pakaian adat Bengkulu memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri. Sayangnya, baju adat yang unik ini rasanya semakin asing dan tidak populer di kalangan masyarakat modern terutama generasi muda.
ADVERTISEMENT
Padahal, sebenarnya baju adat atau pakaian adat Bengkulu tersebut penuh dengan makna filosofis yang tersimpan di dalam tampilannya yang unik dan menarik.
Melansir dari buku Ensiklopedi Seni dan Budaya 3: Pakaian Nusantara, R. Toto Sugiarto (2016), suku asli penduduk Bengkulu, seperti suku Rejang, Serawai, Lembak, dan Pekal sebenarnya merupakan bagian dari sub suku Melayu. Oleh karena itu, pada masing-masing adat dan budaya yang mengalir dari setiap suku tersebut berasal dari budaya yang sejenis, yakni budaya Melayu.
Budaya masyarakat Melayu di Bengkulu tentunya mempunyai beberapa perbedaan dibandingkan dengan budaya Melayu pada umumnya. Perbedaan ini terjadi akibat adanya pencampuran budaya dengan pengaruh kekhasan alam sekitarnya. Salah satu bentuk pencampuran budaya ini bisa kita temui dari pakaian adat Bengkulu yang unik.
ADVERTISEMENT

Keunikan Pakaian Adat Bengkulu

Pakaian Adat Bengkulu Pria
Para pria di Bengkulu memakai pakaian adat yang terdiri dari jas, celana panjang, alas kaki dan tutup kepala. Untuk jas dibuat dari bahan wol atau beludru dengan warna hitam, celana dibuat dari bahan kain satin yang berwarna gelap.
Penggunaan celana panjang juga disertai dengan lipatan sarung yang dipasang pada pinggang setinggi lutut sebagai aksesoris. Sarung ini adalah sarung songket dan menggunakan motif emas yang ditenun.
Untuk tutup kepala dibuat dengan bentuk mancung ke atas mirip dengan tutup kepala pada pakaian adat Melayu Riau. Tutup kepala ini dikenal dengan sebutan detar.
Pakaian adat Bengkulu pria umumnya juga dilengkapi aksesoris berupa hiasan gelang emas pada tangan kanan, serta sebilah keris yang merupakan senjata tradisional sebagai sarana perlindungan diri.
ADVERTISEMENT
Pakaian Adat Bengkulu Wanita
Pakaian adat Bengkulu untuk para wanita mempunyai kesamaan dengan pakaian adat Melayu pada lazimnya, yaitu baju kurung lengan panjang yang terbuat dari kain beludru. Baju kurung ini berhiaskan motif sulaman emas dengan bentuk bulat-bulat seperti lempengan uang logam.
Baju kurung dipadupadankankan dengan busana bawahan, yaitu kain songket dengan bahan sutra yang dihiasi motif benang-benang emas. Sarung yang dipakai para wanita Bengkulu umumnya mirip dengan sarung yang dipakai pada pakaian adat pria.
Warna yang paling dominan yang dipakai untuk baju kurung ini biasanya warna-warna tua, seperti merah tua, lembayung, biru tua, dan hitam.
Selain itu, para wanita juga akan mengenakan beberapa aksesoris lain, seperti sanggul lengkap dengan tusuk kondenya, anting atau giwang emas, serta mahkota dengan hiasan kembang goyang, ikat pinggang, kalung bersusun, gelang emas pada pergelangan tangan, serta sepasang alas kaki berupa slop bersulam emas.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa keunikan yang terdapat pada pakaian adat Bengkulu yang memiliki ciri dan makna filosofisnya sendiri. (DNR)