Konten dari Pengguna

Mengenal Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu

Berita Terkini
Penulis kumparan
15 Oktober 2022 21:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu. (Foto: MiamiAccidentLawyer by https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu. (Foto: MiamiAccidentLawyer by https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Sejarah pemikiran Baron de Montesquieu mengenai pemisahan kekuasaan negara faktanya muncul setelah pencabutan kekuasaan kehakiman dari tangan raja yang absolut. Dari aspek pendekatan teoritis, kekuasaan raja yang mula-mula dicabut dari tanggannya merupakan kekuasaan kehakiman yang fungsinya dijalankan oleh badan-badan peradilan. Kemudian, pencabutan kekuasaan di bidang pembentukan peraturan perundang-undangan (legislatif) juga dicabut. Setelah pencabutan kekuasaan raja, Montesquieu menawarkan konsep yang berbeda dengan konsep yang telah ditawarkan oleh John Locke pada masanya. Bagaimana pembagian kekuasaan menurut Montesquieu?
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu. (Foto: succo by https://pixabay.com/id/)
Dikutip dari buku SIGn Jurnal Hukum Volume 1 Nomo 1 yang diedit oleh Aan Aswari, dkk (2019: 48), Montesquieu menuangkan pemikirannya akan pembagian kekuasaan dalam buku yang berjudul “L’spirit des Lois”. Bagaimana pembagian kekuasaan menurut Montesquieu?
1. Kekuasaan legislatif (Legislation of Power)
Kekuatan legislatif di dalamnya tercakup kekuasaan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan.
2. Kekuasaan Eksekutif (Executive of Power)
Kekuasaan eksekutif, melingkupi kekuasaan di bidang pelaksanaan undang-undang.
3. Kekuasaan Yudikatif (Judicative of Power)
Kekuasaan kehakiman (yudikatif) mencakup kekuasaan di bidang kehakiman dan peradilan dalam rangka menegakkan peraturan perundang-undangan penegakan hukum (law enforcement)
Pemisahan tiga domain wilayah kekuasaan kenegaraan tersebut diistilahkannya dengan tiga poros kekuatan. Masing-masing antara satu dengan lainnya terpisah, baik mengenai subjeknya maupun mengenai fungsinya. Gagasan tentang tiga poros sentralisasi atau pusat kekuatan kenegaraan yang terpisah tersebut kemudian disebut dengan nama Trias Politica.
ADVERTISEMENT
Sebutan Trias Politica diberikan oleh murid Montesquieu, yaitu Immanuel Kant sebagai rangkaian atau untaian kata dari: Tri artinya tiga, As artinya pusat/poros, dan Politica artinya kekuasaan. Apabila dikaji lebih mendalam secara cermat dari teori pembagian kekuasaan yang diajarkan oleh John Locke (Distribution of Power) dengan teori Pemisahan Kekuasaan (Separation of Power) yang diajarkan oleh Montesquieu, kemudian dikembangkan oleh Immanuel Kant dengan istilah Trias Politica.
Demikian jawaban dari pertanyaan bagaimana pembagian kekuasaan menurut Montesquieu? Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu! (CHL)