Mengenal Suntiang Minang, Mahkota Kebanggaan Perempuan Minangkabau

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
2 Desember 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suntiang Minang sebagai mahkota kebanggaan wanita Minangkabau. Sumber: KumparanStyle
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suntiang Minang sebagai mahkota kebanggaan wanita Minangkabau. Sumber: KumparanStyle
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suntiang Minang merupakan salah satu hiasan kepala berupa mahkota yang menjadi kebanggaan perempuan suku Minangkabau di Sumatera Barat. Mengutip dari buku Storypedia, Tim Women Script & Co (2013: 48), suntiang adalah mahkota bertingkat yang termasuk ke dalam ciri pakaian adat dari kebudayaan Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Dalam kebudayaan Minangkabau, hiasan berupa mahkota suntiang Minang pada dasarnya tidak hanya berperan sebagai bagian dari pakaian adat saja, melainkan juga dijadikan sebagai simbol kebesaran bagi anak daro atau pengantin wanita di Padangpariaman. Oleh karena itu pada prosesi pernikahan suku Minangkabau, kita bisa melihat mempelai wanita akan mengenakan mahkota suntiang yang cukup besar.
Ilustrasi suntiang Minang sebagai mahkota kebanggaan wanita Minangkabau. Sumber: KumparanStyle

Suntiang Minang sebagai Hiasan Mahkota Khas Sumatera Utara

Mengutip dari jurnal berjudul Upacara Adata Perkawinan di Padangpariaman, Riza Mutia (2000), suntiang Minang juga dianggap sebagai simbol bagi wanita Minangkabau untuk melewati masa peralihan dari remaja menuju dewasa yang kemudian dapat membina keluarga baru dalam bahtera rumah tangga.
Suntiang yang dikenal sebagai mahkota kebanggaan dari para wanita Minangkabau umumnya memiliki berat sekitar 3,5 hingga 5 kilogram. Mengutip informasi dari KumparanSTYLE (diakses pada 2/12/21), berdasarkan filosofi masyarakat Minang, berat dari suntiang di atas kepala tersebut dianggap melambangkan besarnya kesiapan serta tanggung jawab wanita Minang untuk menjadi seorang bundo kanduang yang kelak akan memikul tanggung jawab yang besar pula sebagai seorang istri sekaligus ibu dari anak-anaknya kelak. Filosofi itu pulalah yang kemudian dijadikan dasar mengapa suntiang Minang kerap diidentikan sebagai kebanggaan bagi harkat dan martabat wanita Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Alasan lain mengapa mengenakan suntiang Minang dalam prosesi pernikahan yang sakral banyak dianggap sebagai kebanggaan wanita Minangkabau ialah karena meski kepalanya terasa berat karena adanya suntiang tersebut, namun mereka tetap bisa mengendalikan diri dalam memikul beban agar bisa tetap tampak anggun, sopan, dan feminim di acara istimewanya tersebut.
Demikianlah ulasan singkat tentang suntiang Minang yang dikenal sebagai mahkota kebanggaan wanita Minangkabau. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat! (HAI)