Konten dari Pengguna

Mengenal Suntiang Minang, Mahkota Kebanggan Wanita Minangkabau

Berita Terkini
Penulis kumparan
10 Desember 2021 8:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suntiang Minang. (Foto: Paureh Raso by https://www.flickr.com)
zoom-in-whitePerbesar
Suntiang Minang. (Foto: Paureh Raso by https://www.flickr.com)
ADVERTISEMENT
Pernikahan merupakan momen istimewa yang dirayakan dengan maksud untuk meresmikan ikatan perkawinan kedua mempelai. Ketika upacara pernikahan dilaksanakan, pengantin akan memakai gaya busana terbaik dari dirinya. Busana pengantin seringkali juga berciri khas nusantara yang menampilkan kharisma tersendiri bagi penggunannya. Salah satu atribut busana pengantin tradisional yang menarik dibahas adalah suntiang Minang.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mendatangi acara pernikahan adat Minang? Jika kamu perhatikan busana pengantin, kamu akan mendapati mahkota bertingkat keemasan di kepala pengantin wanita. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai suntiang Minang, mahkota kebanggaan wanita Minangkabau.

Mengenal Suntiang pada Busana Pernikahan Tradisional Minangkabau

Suntiang Minang. (Foto: Styvop Putra Sid by https://www.flickr.com)
Suku Minangkabau merupakan penduduk asli dan mayoritas di provinsi Sumatra Barat, yang dikenal dengan sebutan Ranah Minang. Bagi masyarakat Suku Minangkabau, pernikahan merupakan momen penting untuk menyatukan dua orang dalam satu ikatan. Oleh karena itu, pengantin akan mengenakan gaya busana terbaik, salah satunya suntiang pada pengantin wanita.
Dikutip dari buku Storypedia Nusantara yang ditulis oleh Tim Women Script & co. (2013: 48), suntiang Minang adalah mahkota bertingkat keemasan ciri khas busana adat perempuan Minang. Terdapat berbagai jenis suntiang tergantung daerah asalnya. Misalnya, Suntiang Pisang Saparak dari Solok, Suntiang Kipeh dari Kurai Limo jorong, Suntiang Sariantan dari Padang Panjang, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Hiasan suntiang Minang berbentuk setengah lingkaran yang terdiri dari susunan ornamen bermotif flora dan fauna, di antaranya diambil dari bentuk bunga mawar, pisang, burung merak, kupu-kupu, dan ikan. Ukuran suntiang berbeda menurut pemakainya. Suntiang berukuran kecil disebut dengan suntiang ketek, sedangkan suntiang berukuran besar disebut dengan suntiang gadang. Berat suntiang berkisar antara 3,5 sampai 5 kg. namun, belakang ini suntiang dibuat dengan ukuran lebih kecil dan bahan yang lebih ringan untuk memudahkan proses pembuatan dan pemakaian.
Suntiang yang dikenakan pada wanita Minang melambangkan beratnya tanggung jawab seorang wanita di Minangkabau. Selain itu, pengantin wanita juga akan mengenakan baju kurung pengantin sebagai lambang bahwa anak daro atau mempelai wanita Minangkabau selamanya akan terikat aturan adat dan agama. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT