Mengenal Tari Pamonte, Tari Asli Provinsi Sulawesi Tengah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tari Pamonte khas Sulawesi Selatan. Foto: Unsplash/Julian Libastirani
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tari Pamonte khas Sulawesi Selatan. Foto: Unsplash/Julian Libastirani
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara yang kaya akan suku dan kebudayaan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya karya seni tradisional yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Misalnya saja Tari Pamonte yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Agar kita lebih mengenal seni tari yang satu ini, yuk simak penjelasan di bawah ini. Sehingga kita dapat memahami apa makna dalam Tari Pamonte dan membuat kita lebih bangga dengan kekayaan seni di Indonesia yang satu ini.

Mengenal Tari Pamonte, Tari Asli Provinsi Sulawesi Tengah

Ilustrasi makna di balik Tari Pamonte. Foto: Pexels/Ihsan Adityawarman
Pemonte merupakan sebuah kata dalam bahasa Kaili Tara, yaitu Pomonte yang artinya adalah penuai atau menuai padi. Hal ini disebabkan karena Tari Pemonte menggambarkan kebiasaan gadis-gadis di Kaili saat menuai padi.
Sebagaimana yang dikutip dari buku Ensiklopedi Seni Tari Nusantara: Sulawesi Barat hingga Sumatera Utara oleh R. Toto Sugiarto, dkk (2021: 7), Tari Pamonte adalah tari tradisional yang mengangkat kegiatan Suku Kaili di Sulawesi Tengah saat musim panen padi. Mereka memetik dan menuai padi secara bergotong royong. Pesta panen disebut dengan adat Vunja, yaitu tradisi masyarakat dalam mensyukuri keberhasilan panen.
ADVERTISEMENT
Sebelum menuai, setiap pekerjaan didahului oleh seorang penghulu yang disebut juga Tadulako. Tadulako dalam Tari Pamonte berperan sebagai pengantar rekan-rekannya mulai dari menuai, membawa padi ke rumah, membawa padi ke lesung, menumbuk padi, menapis serta membawa beras ke rumah yang kemudian disusul dengan upacara selamatan yakni No’rano, Meaju dan No’raego mpae yang merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan pada upacara panen suku Kaili.
Gambaran ini kemudian dituangkan dalam gerakan tari dengan iring-iringan musik yang dilakukan oleh beberapa gadis dengan pakaian seperti kebaya dengan warga merah atau kuning dengan hiasan benang emas. Selain itu, penari juga kerap menggunakan kerudung sebagai penutup kepala.
Pola lantai yang digunakan berupa pola lantai horizontal, vertikal, melingkar, dan bersaf-saf. Adapun properti yang digunakan dalam tari Pamonte adalah caping (toru). Caping merupakan penutup kepala yang biasa dikenakan petani saat bekerja di sawah. Caping berbentuk kerucut dan terbuat dori anyaman bambu.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan singkat tentang Tari Pamote sebagai tari khas Sulawesi Tengah. Ternyata, seni tari ini mengandung makna kegembiraan bersyukur atas padi yang dipanen. Meski demikian, Tari Pamote juga sering digunakan untuk penyambutan dan hiburan masyarakat.(MZM)