Konten dari Pengguna

Mengenal Yaum al-Mizan, Hari Ditimbangnya Amal Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Desember 2022 20:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hari ditimbangnya amal manusia, sumber foto Abdullah Arif on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hari ditimbangnya amal manusia, sumber foto Abdullah Arif on Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam kita mengenal yang namanya alam akhirat, dimana alam akhirat nantinya akan menjadi alam yang lebih kekal bagi manusia setelah meninggal. Oleh sebab itu dalam ajaran Islam umat manusia selalu diperintahkan untuk beribadah ke Allah SWT, guna mempersiapkan kehidupan di akhirat. Pada artikel kali ini akan dibahas terkait dengan hari ditimbangnya amal manusia dinamakan yaumul mizan.
ADVERTISEMENT

Mengenal Yaum al-Mizan, Hari Ditimbangnya Amal Manusia

Ilustrasi hari ditimbangnya amal manusia, sumber foto T Foz on Unsplash
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya Masan AF, (2002) dijelaskan bahwa yaumul mizan artinya hari timbangan. Amal perbuatan manusia diperhitungkan dengan timbangan keadilan Allah. Timbangan keadilan Allah itu memiliki ketepatan yang tidak mungkin meleset sedikit pun. Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut. Hasil dari penimbangan itu akan menentukan apakah seseorang akan hidup berbahagia atau sengsara.
Firman Allah dalam surah Al-Anbiyä' ayat 47 disebutkan yang artinya sebagai berikut:
"Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan."
ADVERTISEMENT
Di dalam surah Al-Mu'minūn ayat 102-104 disebutkan yang artinya sebagai berikut:
"Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar api neraka dan mereka di neraka dalam keadaan marah dengan bibir yang cacat."
Setelah ditimbang amal ibadahnya selama di dunia, maka selanjutnya umat manusia akan masuk ke yaumul jaza atau hari pembalasan. Di mana Allah SWT telah menyediakan dua tempat sesuai dengan amal perbuatan manusia. Dua tempat tersebut adalah surga dan neraka.
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, beriman, dan bertakwa kepada Allah Swt. Surga adalah suatu tempat di akhirat yang berisi penuh dengan kesenangan dan kegembiraan. Kesenangan dan kegembiraan di surga tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan dan kegembiraan yang terdapat di dunia.
ADVERTISEMENT
Indahnya panorama di pegunungan dan kesegaran udaranya tidak dapat disamakan dengan indahnya alam di surga. Jika keindahan yang berada di dunia bersifat sementara, maka keindahan dan kesenangan di akhirat bersifat kekal.
Sementara itu neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan. Tempat ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang-orang yang melanggar perintah Allah. Di neraka orang-orang yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan mendapat siksa.
Demikian adalah pembahasan mengenai yaumul mizan yang merupakan tempat dimana amal manusia selama di dunia akan ditimbang dan menentukan masuk surga atau neraka. (WWN)