Mengetahui Jenis Bahan Bakar Alternatif yang Berasal dari Bahan-Bahan Organik

Ilustrasi Jenis Bahan Bakar Alternatif yang Berasal dari Bahan-Bahan Organik Disebut. Sumber: Foto Pixabay/planet_fox

Jenis bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan-bahan organik disebut bahan bakar hayati atau bahan bakar biofuel. Bahan bakar hayati (biofuel) sumber energi terbarukan dalam bentuk bahan bakar yang dihasilkan dari bahan organik.

Adapun contoh bahan bakar hayati yang saat ini sudah tersedia di pasaran adalah biosolar yang dibuat dari campuran solar (95%) dan minyak sawit (5%). Proses pembuatan dari bahan bakar biosolar melibatkan pengolahan bahan organik tersebut menjadi biofuel yang dapat dicampur dengan bahan bakar fosil.

Jenis Bahan Bakar Alternatif yang Berasal dari Bahan-Bahan Organik Disebut Apa?

Ilustrasi Jenis Bahan Bakar Alternatif yang Berasal dari Bahan-Bahan Organik Disebut. Sumber: Foto Pixabay/planet_fox

Jenis bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan-bahan organik disebut bahan bakar hayati atau bahan bakar biofuel. Berdasarkan buku Menuju Emisi Karbon ke Titik Nol Transformasi Ekonomi Hijau di Tiongkok, Xhang Qizi, (2021:199), bahan bakar hayati adalah bahan bakar cair atau gas yang bahan mentahnya berasal dari biomassa.

Bahan mentah utamanya berasal dari produk pertanian, produk perhutanan, dan produk sampingan (by-product), atau bisa juga berasal dari limbah pabrik, limbah domestik, atau produk organik lainnya.

Dikarenakan perbedaan sifat bahan bakar hayati dengan bahan bakar konvensional seperti bensin dan solar, mesin kendaraan biasa harus dimodifikasi demi menyesuaikan dengan karakteristik bahan bakar hayati ketika sedang menggunakan bahan bakar hayati dalam jumlah yang besar.

Modifikasi teknologinya sendiri tidak rumit dan biayanya juga relatif murah. Selain itu, tidak ada perbedaan yang esensial dari sisi kekuatan dan sisi ekonomi antara penggunaan bahan bakar hayati dengan bahan bakar konvensional berupa bahan bakar fosil.

Berdasarkan bahan baku biomassanya, bahan bakar hayati kira-kira dapat dibagi menjadi tiga generasi, yaitu:

Bahan baku mentah yang digunakan dalam memproduksi bahan bakar hayati ditanam dengan cara mengikat CO₂, di atmosfer melalui proses fotosintesis. Dengan demikian, secara teoretis produksi dan penggunaan bahan bakar hayati pada dasarnya tidak lebih dari bentuk siklus CO₂ di dalam atmosfer bumi.

Proses tersebut tidak meningkatkan kandungan CO₂ di dalam atmosfer dalam jumlah yang besar. Karena dalam proses produksi ada energi tambahan yang diperlukan, konsumsi energi tambahan tersebut meningkatkan emisi CO₂ dalam jumlah yang tertentu.

Baca juga: Sumber-sumber Energi di Bumi beserta Manfaatnya

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa jenis bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan-bahan organik disebut bahan bakar hayati atau bahan bakar biofuel. (Adm)