Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Metode Membungkus Sushi secara Tradisional menurut Sejarahnya
23 Juli 2023 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sushi adalah salah satu makanan asal Jepang yang sangat populer di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia, ada banyak varian sushi yang bisa ditemukan dengan mudah. Namun, sushi dibungkus dengan apa secara tradisional?
ADVERTISEMENT
Pastinya banyak orang mengira bahwa secara tradisional, sushi dibungkus dengan nori atau rumput laut. Padahal sebenarnya bukan begitu. Sebab, pembuatan sushi secara tradisional menggunakan daun khusus untuk membungkusnya.
Sushi Dibungkus dengan Apa secara Tradisional?
Mengutip dari buku Ayo Membuat Masakan & Kue dari Bahan Halal, Diah Nimpuno (2017:70), sushi adalah makanan khas Jepang yang bahan utamanya adalah nasi. Namun, dalam membuat sushi, diperlukan beras khusus agar mendapatkan tekstur sushi yang sesuai.
Jadi, metode membungkus sushi secara tradisional adalah dengan menggunakan daun atau yang biasa disebut dengan kakinoha-zushi. Secara umum, kakinoha-zushi adalah narezushi (jenis sushi tradisional) khas Prefektur Nara di area Kansai.
Isian sushi ini terbilang cukup sederhana, yakni wortel, jamur shitake, burdock, dan ayam cincang yang kemudian direbus dengan garam dan gula. Nantinya, isian ini akan dicampur dengan nasi sushi dan digulung.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagian atasnya akan diberikan irisan ikan yang diawetkan dengan cuka atau udang kecil. Baru setelahnya dibungkus dengan daun kesemek dengan bentuk yang seperti kado. Jika sudah dibungkus, sushi akan dibiarkan semalaman dengan beban berat di atas.
Baru setelah itu, kakinoha-zushi sudah siap disajikan. Lantas, mengapa harus menggunakan daun kesemek? Sebab, kesemek merupakan buah khas Nara. Jadi, ada banyak daun kesemek di daerah tersebut.
Tak hanya itu, daun kesemek juga mengandung zat anti bakteri. Makanya, tak heran jika di Jepang, daun ini sering digunakan untuk membungkus makanan. Menariknya lagi, aroma daun kesemek juga akan menempel pada sushi sehingga membuat rasanya jadi makin lezat.
Sekarang ini kakinoha-zushi telah tersedia dalam banyak varian. Mulai dari topping makarel, salmon, hingga sidat atau kodai (sejenis ikan air tawar kecil). Selain itu, Prefektur Ishikawa juga memiliki kakinoha-zushi dengan alga biru dan udang sakura di dalam sushinya.
ADVERTISEMENT
Saat berlibur ke negeri Sakura, apakah tertarik untuk mencoba kakinoha-zushi, sushi khas Jepang yang dibungkus secara tradisional ini? (Anne)