Modus Penipuan dari Kode Telepon 234 yang Perlu Diwaspadai

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kode telepon 234, sumber foto: (Jonas Leupe) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kode telepon 234, sumber foto: (Jonas Leupe) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada berbagai modus yang bisa dilakukan oleh penipu dalam melancarkan aksinya. Kecanggihan teknologi nyatanya juga memiliki dampak negatif karena dapat semakin memudahkan penjahat cyber dalam melakukan tindak kriminal. Salah satu modus penipuan yang beberapa kali terjadi dan menimpa warga Indonesia adalah penipuan dari kode telepon 234. Hal ini perlu diwaspadai karena dapat menimpa siapa saja. Alangkah lebih bijak jika Anda dapat mengetahui segini mungkin bahwa nomor telepon luar negeri yang demikian tidak baik jika diangkat. Lalu, dari manakah kode telepon tersebut berasal? Agar mengetahuinya dan bisa lebih waspada, sebaiknya simak penjelasan lebih lanjut di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Modus Penipuan dari Kode Telepon 234

Ilustrasi kode telepon 234, sumber foto: (Jonas Leupe) by Unsplash.com
Sejumlah warga di Indonesia pernah mendapat panggilan telepon dari nomor asing. Salah satu nomor yang cukup meresahkan adalah kode telepon 234. Sebenarnya, kasus ini bukanlah perkara baru dan sering terjadi sejak dulu. Sayangnya, tidak banyak orang yang telah teredukasi dan mengerti bahwa merespon telepon dari nomor tersebut sangat berbahaya.
Beberapa sumber mengatakan bahwa modus penipuan ini awalnya terjadi di Jepang. Sebutan orang Jepang dalam mengatakan modus ini adalah Wangiri yang artinya "sekali dering dan tutup".
Maksud dari istilah tersebut adalah pelaku akan menelepon korban hanya untuk missedcall (menelepon dalam waktu beberapa detik, lalu menutupnya).
Metode penipuan ini diyakini mampu memancing korbannya agar penasaran dan menelepon balik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penipuan juga dilakukan dengan mengirim pesan SMS, WhatsApp, atau email untuk meyakinkan korbannya agar kembali menelepon.
Kejahatan akan mulai bekerja saat umpan tersebut direspon oleh korban. Jika korban menelepon kembali ke nomor asing tersebut, maka akan terjadi lonjakan tagihan biaya panggilan yang tidak wajar. Tagihan biaya ini akan terus meningkat karena pelaku mengulur waktu agar pembicaraan menjadi lama.
Modus yang digunakan oleh pelaku pada dasarnya sederhana. Mereka menggunakan nomor telepon sewaan internasional yang berasal dari operator lokal.
Kemudian, mereka akan menelepon nomor secara acak yang ada di berbagai dunia hanya untuk sekali dering.
Pelaku penipuan akan memperoleh untung dengan cara menyedot saldo pulsa korbannya. Hal ini bisa terjadi karena mereka memperoleh payment dari operator lokal karena sudah memakai nomor premium internasional. Setidaknya, mereka akan memperoleh US$1 untuk setiap panggilan telepon yang masuk.
ADVERTISEMENT

Kode Telepon Pelaku Penipuan

Lalu, dari mana asal nomor 1 234? Jika Anda memperoleh panggilan dari nomor yang berawalan kode tersebut, artinya Anda telah ditelepon dari Negara Nigeria.
Mengutip buku RPUL Dunia oleh Dianawati (2006), Nigeria merupakan negara Republik Federal yang berada di Afrika Barat.
Selain Nigeria, negara-negara yang kerap memancarkan aksi penipuan telepon ini adalah Pakistan (+92), Burundi (+257), Malawi (+265), Rusia (+7), Tunisia (+216), dan Belarusia (+375).
Agar tidak menjadi korban dari kode telepon penipuan tersebut, sebaiknya jangan hiraukan dan jangan merespon nomor asing. Bila perlu, blokir saja nomor asing tersebut.
(DLA)