Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Motif Hias Pilin dan Ragam Motif Hias Nusantara Lainnya
25 Februari 2023 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain motif hias tersebut, Indonesia memiliki banyak motif hias lainnya yang tidak kalah menarik. Berikut ini ulasan mengenai motif hias pilin dan motif hias Nusantara lainnya yang menarik untuk disimak.
Motif Hias Pilin Memiliki Bentuk Dasar Menyerupai Huruf
Dikutip dari buku Pendidikan Seni Budaya 2 SMP karya Yoyok dan Siswandi (2008), keberagaman suku-suku bangsa di Indonesia memunculkan berbagai corak kebudayaan seni rupa di Nusantara.
Di zaman modern seperti saat ini, informasi sangat mudah didapatkan, termasuk informasi mengenai budaya asing. Hal ini tentu saja bagus, tetapi juga harus diimbangi dengan pengetahuan mengenai budaya sendiri. Berikut ini ragam motif hias Nusantara yang bisa dipelajari.
ADVERTISEMENT
Pilin
Meander
Motif hias meander memiliki bentuk dasar menyerupai huruf T. Dalam perkembangannya, ragam hias meander memunculkan ragam hias swastika dan pinggir awan. Ragam hias ini kerap dipakai untuk hiasan tepi (pinggir) untuk pelengkap ragam hias pokok.
Swastika
Ragam hias swastika sudah dikenal sejak zaman perunggu, terdapat banyak peninggalan motif ini yang ditemukan pada barang kerajinan perunggu. Ragam hias ini adalah varian dari pola pilin dan meander.
Kawung
Dalam bahasa Sunda, kawung artinya adalah aren atau kolang-kaling. Ragam hias kawung bentuknya menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga terlihat empat buah aren. Ragam hias ini sudah ada sejak lama sekali dan bisa ditemukan pada hiasan patung candi Hindu Jawa. Ragam hias kawung bermakna keserasian hidup di dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
Tumpal
Ragam hias tumpal berbentuk dasar segitiga sama kaki. Tumpal juga ditemukan di hiasan candi-candi di Indonesia. Ragam hias tumpal juga digunakan untuk membatik ukiran kayu. Tumpal juga disebut sebagai untu walang yang melambangkan kesuburan.
Binatang
Binatang kerap dijadikan sebagai inspirasi ketika menciptakan ragam hias. Contohnya bisa dilihat pada candi Borobudur yang terdapat ragam hias berbentuk gajah dan ukiran singa bersayap yang bisa ditemui di Bali.
Demikian penjelasan mengenai beberapa motif hias Nusantara. Sebagai generasi muda, kita harus mengetahui budaya bangsa agar tidak hilang ditelan zaman. (KRIS)