Konten dari Pengguna

Nama Lain dari Pulau Jawa Menurut Sejarah

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 Juli 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nama lain dari Pulau Jawa, sumber foto: (Aisyah Dhila) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nama lain dari Pulau Jawa, sumber foto: (Aisyah Dhila) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Pulau Jawa adalah pulau terpadat di Indonesia. Jika menelisik sejarah, nama lain dari Pulau Jawa nampaknya belum diketahui oleh sebagian besar masyarakat modern di masa kini. Padahal, informasi yang bernilai historis ini hendaknya tidak dilupakan oleh generasi penerus bangsa, terutama yang tinggal dan menghabiskan waktunya di tanah Jawa. Menurut cerita kuno, orang Jawa adalah anak keturunan ari Dewa. Adapun menurut cerita wayang kulit, keindahan pulau Jawa di masa lampau memang telah menarik perhatian para Dewa-Dewi kahyangan untuk turun ke Marcapada (Jawa) hingga membangun kerajaan.
ADVERTISEMENT
Konon, Raja Jayabaya Kediri adalah jelmaan dari Dewa Wisnu yang turun dari kayangan. Jayabaya adalah raja yang termasyur karena terkenal dengan ramalan Jangka Jayabaya. Ramalannya memuat tentang prediksi nasib negeri ini sekaligus nasihat untuk melakukan hal bijak dalam menghadapi segala fenomena tersebut. Ajarannya dikenal membawa pengaruh positif yang Isa diterima oleh berbagai kalangan. Lalu, apa nama lain pulau Jawa? Agar semakin paham, simak penjelasan di artikel ini.

Sejarah Pulau Jawa

Ilustrasi nama lain dari Pulau Jawa, sumber foto: (Asyuman) by unsplash.com
Mengutip buku Merebut Kiri: Pergulatan Marxisme Awal di Indonesia 1912-1926 oleh Zainul Munasichin (2005), nama lain dari Pulau Jawa adalah Jawa Dwipa. Pulau Jawa berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya ''Pulau Padi''. Istilah ini disebut di dalam epik Hindu Ramayana yang mengatakan bahwa, ''Jawa Dwipa dihias tujuh kerajaan, Pulau Emas dan Perak,". Pulau ini juga disebut sebagai salah satu bagian yang memegang peran vital bagi kelangsungan bumi.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga didukung dengan pendapat T.S Raffles dalam buku The History of Java (1817), yang menyatakan bahwa nama Yavadvipa telah disebut dalam berbagai kisah klasik India, termasuk Ramayana.
Menurut sejarah , Jawa Dwipa merupakan kerajaan Dewa pertama di pulau Jawa yang berada di gunung Gede, Merak. Raja pertamanya adalah Dewowarman Dewo Erso yang memiliki gelar Wisnudewo.
Dewowarman menjadi simbol dewa kahyangan, sedangkan permaisurinya adalah Dewi Pratiwi yang tidak lain adalah Dewi Bumi. Ia adalah putri dari begawan Jawa yang bernama Begawan Lembu Suro. Ia merupakan sosok yang mempunyai ilmu atau pengetahuan spiritual yang tinggi. Bahkan, Lembu Suro memiliki kemampuan hidup di tujuh dimensi alam.
Setelah menyimak sejarah di atas, bisa dipahami bahwa nama lain dari Pulau Jawa adalah Jawa Dwipa. Seiring dengan berkembangnya zaman, pulau Jawa telah terbagi menjadi beberapa bagian untuk mempermudah administrasi geografi. (DLA)
ADVERTISEMENT