Nama-nama Bulan dalam Islam sesuai Urutan di Kalender Hijriah

Ilustrasi bulan dalam Islam, sumber gambar: https://www.pexels.com/

Sebelum ditetapkannya Kalender Hijriah yang memuat bulan dalam Islam, bangsa Arab menggunakan kalender campuran beberapa sistem kalender yang berbasis bulan dan matahari.

Pada dasarnya, bangsa Arab telah mengenal sistem kalender yang terdiri atas 12 bulan. Namun, pada masa itu memang belum dikenal perhitungan tanggal yang bersifat baku, sehingga banyak peristiwa penting yang hanya dicatat hari dan bulannya tanpa menggunakan tahun.

Sejarah Kalender Islam

Ilustrasi bulan dalam Islam, sumber gambar: https://www.pexels.com/

Walaupun ada penyebutan tahun, namun penamaan tahun ini hanya dilakukukan berdasarkan peristiwa penting tertentu. Contohnya seperti tahun kelahiran Nabi Muhammad yang disebut sebagai Tahun Gajah. Tahun tersebut dinamakan Tahun Gajah karena pada masa itu terjadi penyerbuan ke Ka’bah oleh Raja Abrahah yang membawa pasukan gajah.

Bertahun-tahun kemudian, bangsa Arab baru menyadari akan pentingnya sistem penanggalan yang baku. Selanjutnya, Umar bin Khatab yang saat itu menjabat sebagai Khalifah Islam berinisiatif untuk memberlakukan sistem kalender baku.

Setelah melakukan musyawarah dengan para sahabat, Umar menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah ke Madinah sebagai awal dari kalender Islam. Kalender Islam ini terdiri dari 12 bulan dan diawali dengan Bulan Muharram dan diakhiri dengan Bulan Dzulhijah.

Urutan Nama-nama Bulan dalam Islam

Berikut aalah urutan nama-nama bulan dalam Islam yang perlu diketahui oleh umat muslim:

• Muharam (30 hari)

• Safar (29 hari)

• Rabiul Awal (30 hari)

• Rabiul Akhir (29 hari)

• Jumadil Awal (30 hari)

• Jumadil Akhir (29 hari)

• (Rajab (30 hari)

• Sya’ban (29 hari)

• Ramadhan (30 hari)

• Syawal (29 hari)

• Zulkaidah (30 hari)

• Zulhijah (29/30 hari)

Kalender Islam sering disebut dengan Kalender Hijriah karena berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah. Kalender yang berisi nama-nama bulan dalam Islam ini disusun berdasarkan rata-rata siklus sondik bulan yang berlangsung selama 29 hari, 12 jam, 44 mdnit, dan 2,8 detik = 354 hari.

Hingga kini, kalender Islam masih menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah dan memperingati peristiwa-peristiwa penting. Dengan adanya penjelasan ini, maka kita dapat mengetahui sejarah kemunculan kalender Islam.

(DLA)