Konten dari Pengguna

Nama Pengarang Kitab Sutasoma yang Seorang Pujangga Kerajaan Majapahit

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 Februari 2025 19:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kitab Sutasoma Dikarang oleh Seorang Pujangga Kerajaan Majapahit yang Bernama Mpu Tantular. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Edgar Chaparro
zoom-in-whitePerbesar
Kitab Sutasoma Dikarang oleh Seorang Pujangga Kerajaan Majapahit yang Bernama Mpu Tantular. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Edgar Chaparro
ADVERTISEMENT
Kitab Sutasoma merupakan kitab yang sangat terkenal pada zaman kerajaan dulu. Kitab Sutasoma dikarang oleh seorang pujangga Kerajaan Majapahit yang bernama Mpu Tantular. Kitab ini memiliki peran yang sangat penting pada masa lalu.
ADVERTISEMENT
Bahkan beberapa hal yang ada di dalam kitab ini masih digunakan hingga saat ini. Hal tersebut yang membuat Kitab Sutasoma menjadi salah satu kitab yang populer untuk dipelajari, walaupun bahasa yang digunakan bukan bahasa Indonesia.

Kitab Sutasoma Dikarang oleh Seorang Pujangga Kerajaan Majapahit yang Bernama Mpu Tantular

Kitab Sutasoma Dikarang oleh Seorang Pujangga Kerajaan Majapahit yang Bernama Mpu Tantular. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Oleg Illarionov
Dikutip dari buku IPS Terpadu untuk SMP dan MTs Kelas VII Semester 2 karya Y. Sripujiastuti dkk., (2007) Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia.
Kerajaan ini merupakan kerajaan dengan corak Hindu yang berada di sekitar Sungai Berantas, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya sekitar tahun 1923 M dengan bantuan dari beberapa pihak.
Salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit selain berbentuk bangunana seperti candi juga berbentuk kitab. Ada beberapa kitab yang berasal dari kerajaan ini, misalnya adalah Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, dan Kitab Sutasoma.
ADVERTISEMENT
Kitab Sutasoma dikarang oleh seorang pujangga Kerajaan Majapahit yang bernama Empu Tantular. Mpu merupakan gelar yang diberikan kepada orang yang pandai atau tukang. Sementara Tantular merupakan orang yang teguh.
Mpu Tantular hidup pada masa pemerintahan Raja Rajasanagara atau dikenal dengan Hayam Wuruk. Mpu Tantular juga masih bersaudara dengan sang raja, yaitu keponakannya Bhratratmaja dan menantu adik wanita sang raja.
Kitab Sutasoma merupakan kisah Sang Sutasoma sebagai titisan Sang Hyang Buddha untuk menegakkan dharma. Sutasoma, putra Prabu Mahaketu dari kerajaan Astina, lebih suka mendalami ajaran Buddha Maharaya daripada harus menggantikan ayahnya sebagai raja.
Batera Sutasoma memiliki misi yaitu menumpaskan segala ulah manusia yang berbuat jahat atau senantiasa mengganggu ketentuan dunia lewat perubahan wujud seperti desti, leyak, dan makhluk lain yang serba menyeramkan serta mantra-mantar yang sakti.
ADVERTISEMENT
Pada bagian akhir dari kitab ini berisi mantra Regina Sastra Bahu yang memiliki tujuan untuk menetralisir kembali dunia beserta isinya memakai sarana tertentu. Salah satu yang masih digunakan hingga sekarang dan diambil dari kitab ini adalah semboyan Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan dari kitab ini yang terdapat pada pupuh 139 bait kelima. Berikut adalah bunyi lengkapnya.
“Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”
Demikian adalah ulasan mengenai Kitab Sutasoma. Kitab Sutasoma dikarang oleh seorang pujangga Kerajaan Majapahit yang bernama Mpu Tantular. (WWN)
ADVERTISEMENT