Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nama Rumah Adat Batak yang Unik, Rumah Bolon
11 Maret 2022 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Adanya nama rumah adat batak adalah salah satu bukti kekayaan budaya dan peninggalan sejarah di Indonesia, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara .
ADVERTISEMENT
Rumah adat batak merupakan salah satu hal yang kerap menjadi perhatian para pengunjung untuk datang berkunjung ke daerah Sumatera Utara. Terlebih lagi bagi mereka yang belum pernah melihatnya, dan punya antusias yang tinggi terhadap peninggalan sejarah kebudayaan di suatu daerah.
Kali ini kita secara khusus akan membahas mengenai rumah adat batak Toba.
Rumah Bolon, Nama Rumah Adat Batak Toba
Rumah adat batak Toba disebut Rumah Bolon, dan memang merupakan ciri khas dari bangunan tempat tinggal di sekitar wilayah Danau Toba . Bentuknya persegi panjang dan dapat dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga. Untuk masuk ke rumah kita harus menaiki tangga yang terletak di tengah rumah, dengan berbagai anak tangga ganjil.
ADVERTISEMENT
Jika ada orang yang ingin masuk ke rumah Batak Toba, harus menundukkan kepala agar tidak terbentur pada balok melintang. Ini berarti pengunjung harus menghormati pemilik rumah.
Dasar rumah acap kali dibangun setinggi 1.75 meter di atas tanah, dan bagian bawah digunakan untuk kandang babi, ayam, dan sebagainya. Pintu rumah memiliki dua jenis daun pintu, yaitu daun pintu horisontal dan vertikal. Namun sekarang, daun pintu horisontal tidak digunakan lagi.
Ruangan di rumah tradisional adalah sebuah ruang terbuka tanpa kamar-kamar, walaupun di situ didiami beberapa keluarga, tetapi itu tidak berarti tidak ada pembagian area, karena ini disesuaikan dengan pembagian kediaman dari rumah tersebut yang diatur oleh adat mereka yang kuat.
Ruangan yang berada tepat di sudut belakang disebut "jabu bong", dihuni oleh anggota keluarga tertinggi di rumah tersebut atau "porjabu bong", dengan seorang istri dan anak-anak yang tidak sedikit. Ruangan ini sebelumnya dianggap paling sakral. Di dalam sudut kiri atas untuk berurusan dengan Jabu Bong dikenal sebagai "jabu soding", diperuntukkan bagi wanita yang sudah menikah namun belum memiliki rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Di bagian depan sudut kiri dikenal sebagai "jabu suhat", diperuntukkan bagi anak laki-laki tertua yang berkeluarga. Dan di bagian luarnya adalah "slap plate" yang disediakan bagi tamu-tamu. Ketika satu keluarga besar membutuhkan tempat di antara dua ruangan atau jabu yang melekat, maka ruangan itu bertambah 2 lagi dan dinamai "jabu tonga ni-ronga jabu hue".
Setiap rumah tangga memiliki dapur sendiri, yang terletak di belakang rumah, dalam jenis bangunan tambahan. Di antara dua deretan ruangan yang ada di seluruh rumah merupakan daerah netral, yang dikenal sebagai danau dan berfungsi sebagai tempat bermusyawarah. Bangunan yang berbeda seperti halnya sebuah rumah adalah rumah sopo, yang berasal dari gudang untuk menyimpan, kemudian didiami.
ADVERTISEMENT
Variasi untuk rumah ini adalah sopo berlantai dua, hanya memiliki satu baris pilar dan ruang terbuka bawah tanpa dinding yang berfungsi untuk bermusyawarah, selain orang asing, dan tempat untuk bermain musik. Di depan rumah, terdapat ciri tradisional dengan rentang geografis dan motif spiral serta ornamen dalam jenis wanita menyusui yang juga dikenal sebagai "adep-adep". Ornamen ini melambangkan kesuburan dan kesatuan kehidupan.
Pasokan yang disimpan ini termasuk kayu bangunan dengan pilar-pilar besar dan kokoh. Dinding terbuat dari papan, lantai juga dari papan, sedangkan atap terbuat dari serat. Jenis rumah tradisional Batak Toba secara tipikal adalah jenis atap melengkung dan tepian atap di depan. (DNR)
ADVERTISEMENT