Konten dari Pengguna

Nama Sekolah Kedokteran Jawa pada Masa Kebangkitan Nasional

Berita Terkini
Penulis kumparan
7 Maret 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pada masa Kebangkitan Nasional, saat proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Pada masa Kebangkitan Nasional, saat proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada masa Kebangkitan Nasional, saat proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA. Adapun STOVIA ini merupakan kependekan dari School tot Opleiding van Indische Artsen.
ADVERTISEMENT
Sekolah kedokteran tersebut telah berhasil mencetak banyak tokoh-tokoh penting yang berperan besar bagi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itulah, tidak heran jika STOVIA banyak diceritakan dalam kisah sejarah bangsa Indonesia.

Nama Sekolah Kedokteran Jawa pada Masa Kebangkitan Nasional saat Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Pada masa Kebangkitan Nasional, saat proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA. Sumber: pexels.com
Mengutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 5: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Republik Indonesia, +1900-1942, Marwati Djoened, Poesponegoro, dan Nugroho Notosusanto (2008:335), pada masa Kebangkitan Nasional, saat proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA.
Sekolah kedokteran ini resmi dibuka pada bulan Maret 1902 dengan gedung utama yang kini beralih fungsi menjadi Museum Kebangkitan Nasional di Weltevreden, distrik makmur di Batavia atau Jakarta.
Menariknya, STOVIA berhasil menjadi pelopor pergerakan nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi tersebut didirikan oleh dua alumni STOVIA, yakni Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dr. Soetomo.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, latar belakang berdirinya sekolah kedokteran ini adalah karena kekhawatiran akan kurangnya tenaga kesehatan dalam menghadapi berbagai ancaman penyakit yang mewabah di wilayah jajahan Belanda.
Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah kolonial menetapkan perlunya dibentuk kursus juru kesehatan di Hindia Belanda. Pada akhirnya, di tanggal 2 Januari 1849, dikeluarkanlah Surat Keputusan Gubernemen No. 22 mengenai sekolah tersebut.
Namun, mulanya sekolah ini bernama Sekolah Dokter Djawa. Baru kemudian pada tahun 1898, namanya berubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau Sekolah Dokter Pribumi (STOVIA).
Kemudian pada tahun 1913, kata Inlandsche atau pribumi diubah menjadi Indische (Hindia). Hal ini karena akhirnya sekolah tersebut dibuka untuk umum, termasuk bagi pendudukan keturunan Timur Asing dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ulasan singkat di atas, bisa dipahami bahwa pada masa Kebangkitan Nasional, saat proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA. Semoga informasi ini bermanfaat. (Anne)