Nama Tas Tradisional Papua dan Filosofinya bagi Masyarakat Adat

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
17 Mei 2024 17:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nama tas tradisional Papua. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nama tas tradisional Papua. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai negara yang kaya akan budaya di tiap daerahnya, tentu tidak heran jika setiap daerah memiliki keunikan hingga tradisinya masing-masing. Termasuk juga di Papua yang memiliki tas tradisional unik dan biasa digunakan para perempuan di sana. Adapun nama tas tradisional Papua ini adalah noken.
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi, ternyata noken memiliki filosofi yang begitu mendalam bagi masyarakat adat Papua. Bahkan kini noken telah diakui sebagai tas tradisional khas Papua oleh UNESCO.

Nama Tas Tradisional Papua dan Filosofinya

Ilustrasi nama tas tradisional Papua. Sumber: pexels.com
Mengutip dari buku Bioetika Fundamental, C.B. Kusmaryanto (2022:200), nama tas tradisional Papua adalah noken. Jadi, noken ini merupakan tas tradisional milik suku Papua yang dianyam dari akar kulit pohon dan dibuat langsung oleh perempuan Papua.
Umumnya, noken digunakan untuk membawa hasil-hasil pertanian hingga membawa barang dagangan ke pasar. Salah satu yang unik dari penggunaan noken adalah tidak digunakan di tangan, melainkan di kepala.
Pada tahun 2012, secara resmi, noken telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO. Hingga kini setidaknya ada sekitar 250 suku di papua yang mengenakan noken dalam kehidupan sehari-hari mereka.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, tidak heran jika keberadaan noken sudah menjadi kebudayaan yang dikerjakan secara turun temurun hingga sekarang. Bagi masyarakat Papua sendiri, noken memiliki filosofi yang mendalam.
Noken tidak hanya digunakan sebagai tas untuk membawa barang, tetapi juga ada banyak nilai yang diajarkan nenek moyang Papua kepada generasi sekarang. Bahkan mama-mama Papua juga mengajarkan sendiri kepada anak perempuan mereka terkait cara pembuatan noken.
Bagi masyarakat Papua, kemampuan membuat noken melambangkan tanda kedewasaan seorang perempuan. Bukan hanya itu saja, perempuan yang tidak bisa membuat noken juga tidak boleh menikah hingga bisa benar-benar membuat noken sendiri.
Sayangnya, akibat perubahan zaman, adat istiadat seperti ini sudah mulai terkikis dan perlahan mulai hilang.
ADVERTISEMENT
Jadi, itu dia penjelasan tentang nama tas tradisional Papua lengkap dengan filosofinya bagi masyarakat adat. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. (Anne)