Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Konten dari Pengguna
Negara Anggota ASEAN yang Kegiatan Perekonomiannya Tidak Didukung oleh Pertanian
10 September 2024 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian yaitu Singapura. Jadi, tidak semua negara yang menjadi anggota ASEAN memiliki sektor pertanian yang mendukung kegiatan ekonomi di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan sebagian besar negara-negara ASEAN lainnya, Singapura tidak bergantung pada sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomiannya. Singapura berhasil menjadi salah satu negara dengan perekonomian terkuat di dunia tanpa dukungan signifikan dari sektor tersebut.
Negara Anggota ASEAN yang Kegiatan Perekonomiannya Tidak Didukung oleh Pertanian yaitu Singapura
Sebagian besar negara anggota ASEAN memiliki sektor pertanian yang besar dan berpengaruh pada perekonomiannya. Akan tetapi, seperti tadi sudah disebutkan bahwa ada negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian yaitu Singapura.
1. Luas Wilayah yang Terbatas
Singapura adalah negara dengan luas wilayah yang sangat kecil, hanya sekitar 728 kilometer persegi. Singapura juga memiliki keterbatasan lahan yang sangat signifikan, sehingga tidak memungkinkan untuk mengembangkan pertanian dalam skala besar seperti negara-negara tetangganya di ASEAN.
ADVERTISEMENT
2. Fokus pada Sektor Jasa dan Industri
Berdasarkan keterangan di buku Mengenal ASEAN dan Negara Negaranya, Tri Prasetyono, S. pd., (2020), perekonomian Singapura didominasi oleh sektor jasa dan industri, terutama di bidang keuangan, perdagangan internasional, pariwisata, teknologi, dan manufaktur berteknologi tinggi.
Singapura menjadi pusat keuangan dan pelabuhan terbesar di dunia, serta memiliki banyak perusahaan multinasional yang berkantor di sana. Sektor-sektor ini berperan lebih dominan dalam menghasilkan pendapatan negara dibandingkan dengan sektor pertanian.
3. Tingkat Urbanisasi yang Tinggi
Singapura memiliki tingkat urbanisasi yang sangat tinggi, yang sebagian besar penduduknya tinggal di kawasan perkotaan. Sebagian besar lahan yang ada pun dimanfaatkan untuk perumahan, infrastruktur, dan fasilitas publik, sehingga sangat sedikit yang tersisa untuk kegiatan pertanian.
4. Impor Bahan Pangan
Karena keterbatasan lahan pertanian , Singapura mengimpor sebagian besar bahan pangannya dari luar negeri, termasuk dari negara-negara tetangga ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Dengan ekonomi yang maju, Singapura mampu membeli kebutuhan pangannya dari pasar global.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian yaitu Singapura. Singapura lebih menekankan inovasi, teknologi, dan perdagangan global untuk menggerakkan ekonominya, menjadikannya salah satu negara dengan PDB per kapita tertinggi di dunia. (DNR)