Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Niat Puasa Senin Kamis dilakukan Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari, Apakah Sah?
7 November 2020 18:43 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Niat Puasa Senin Kamis biasanya dilakukan ketika malam hari sebelum tidur atau setelah sahur. Perlu diketahui bahwa niat tidak boleh dilewatkan karena termasuk dalam tata cara puasa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sesungguhnya nilai segala amal itu tergantung pada niat yang bersangkutan. Teristimewa ibadah baik wajib maupun sunah. Beberapa pendapat ulama yaitu memasukan niat di awal rangkaian sebagai rukun ibadah tersebut.
Berkaitan dengan doa niat puasa, ada beberapa puasa yang niatnya dilakukan pada malam hari. Namun, apakah boleh jika puasa dilakukan setelah matahari terbit atau sudah pagi?
Niat Puasa Senin Kamis dilakukan Jam 9 Pagi, Apakah Sah?
Melansir dari beberapa sumber, orang yang lupa niat puasa sunah Senin Kamis di malam hari maka bisa niat di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau berkata, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun berkata, “Kalau begitu saya puasa saja sejak sekarang.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantapnya. (HR. Muslim no. 1154).
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Dalil di atas adalah dalil bagi mayoritas ulama bahwa boleh berniat di siang hari sebelum waktu zawal (matahari bergeser ke barat) pada puasa sunnah.”(Syarh Shahih Muslim, 8: 33)
ADVERTISEMENT
Adapun untuk puasa sunnah ada keringanan boleh berniat di pagi bahkan siang hari, asal sebelumnya belum menyantap makanan apa pun atau belum melakukan pembatal-pembatal puasa.
Namun, ini berlaku untuk puasa sunnah mutlak. Sedangkan puasa sunnah tertentu (mu’ayyan) yang dikaitkan dengan waktu tertentu, maka sama dengan puasa wajib harus ada tabyiytun niat, yaitu niat di malam hari sebelum fajar Shubuh.
Misalnya jika melaksanakan puasa sunnah ayyamul bidh (13, 14, 15 H), maka ia harus ada niat puasa sunnah sejak malam. Jadi berlaku untuk puasa mu’ayyan (tertentu) baik puasa wajib maupun sunnah, harus ada niat puasa sejak malam hari. Demikian penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah.
Namun, Apakah Puasanya Sah dan Mendapatkan Pahala?
Sah jika berniat puasa sunnah mutlak dari pagi hari, misal dari jam 9 pagi dengan catatan sebelumnya tidak melakukan pembatal puasa di antaranya makan dan minum. Namun, pahala yang dicatat adalah dari niat mulai berpuasa.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mencoba memperdalam hadits tersebut dengan membaca pedoman lain perihal niat dan doa niat Puasa Senin Kamis sesuai dengan syariat Islam. Semoga bermanfaat. (AA)