Niat Sholat Tarawih: Arab, Latin dan Artinya untuk Beribadah Selama Ramadhan

Ilustrasi ibadah sholat tarawih/sumber: Pexels

Sholat tarawih merupakan shalat sunah yang hanya dilakukan di bulan Ramadhan, bulan suci dan penuh keberkahan. Waktu pelaksanaanya yaitu di antara waktu sholat isya sampai terbitnya fajar.

Dalam buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, Drs Moh Rifai (2019:104), bahwasannya niat sholat witir itu ada 3. Di antaranya yaitu:

Berikut penjelasan detailnya.

Niat Sholat Tarawih: Arab, Latin dan Artinya untuk Beribadah Selama Ramadhan

Niat sholat tarawih sendirian dalam bahasa Arab, Latin dan artinya.

تَعَالَى للهِ اداء لْقِبْلَةِا مُسْتَقْبِلَ رَكْعَتَيْنِ التَّرَاوِيْحِ سُنَّةَ اُصَلِّى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak'atain mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’alaa.

Artinya : "Aku niat sholat sunah tarawih dua raka'at dengan menghadap kiblat (shalat sendiri) karena Allah Ta'ala".

Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum

تَعَالَى للهِ مَأْمُوْمًا لْقِبْلَةِا مُسْتَقْبِلَ رَكْعَتَيْنِ التَّرَاوِيْحِ سُنَّةَ اُصَلِّى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak'atain mustaqbilal qiblati makmuman lillaahi ta’alaa.

Artinya : "Aku niat sholat sunah tarawih dua raka'at dengan menghadap kiblat (menjadi makmum) karena Allah Ta'ala".

Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam

تَعَالَى للهِ إماما لْقِبْلَةِا مُسْتَقْبِلَ رَكْعَتَيْنِ التَّرَاوِيْحِ سُنَّةَ اُصَلِّى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak'atain mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa.

Artinya : "Aku niat sholat sunah tarawih dua raka'at dengan menghadap kiblat (menjadi imam) karena Allah Ta'ala".

Demikian ulasan tentang Niat Sholat Tarawih: Arab, Latin dan Artinya di atas, akan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Sebab Anda mengetahui dan paham apa yang diucapkan saat melafalkan niatnya.

Ketiga niat yang sudah dipaparkan di atas, alangkah baiknya apabila memilih untuk sholat tarawih berjamaah. Sebagaimana Hadits yang di riwayatkan Aisyah r.a. Ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW Sholat (Tarawih) di masjid pada suatu malam. Lalu orang-orang shalat dengan bersama beliau. Kemudian beliau shalat pada malam berikutnya dan orang-orang semakin banyak. Mereka lalu berkumpul pada malam ketiga atau (malam) keempat, namum Rasulullah a tidak keluar (menemui mereka). Ketika pagi tiba. beliau bersabda, “Aku melihat apa yang kalian perbuat. Tidak ada yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian. Hanya saja aku khawatir (jika sholat tersebut) diwajibkan atas kalian.”