Panglima Perang Bani Umayyah yang Diabadikan sebagai Nama Selat

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 18:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi panglima Bani Umayyah yang diabadikan menjadi nama selat. Foto: unsplash.com/tjump
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi panglima Bani Umayyah yang diabadikan menjadi nama selat. Foto: unsplash.com/tjump
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinasti Bani Umayyah yang bediri pada tahun 41 Hijirah atau 661 Masehi oleh Muawiyyah bin Abi Sufyan memperluas kekuasaan Islam hingga daerah Spanyol. Salah satu orang yang menjadi sosok penting dan menjadi Panglima perang Bani Umayyah yang namanya diabadikan menjadi nama sebuah selat yaitu Thariq bin Ziyad. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai sosok Thariq bin Ziyad, simak informasinya dalam artikel berikut.
ADVERTISEMENT

Panglima Perang Bani Umayyah yang Diabadikan sebagai Nama Selat

Para sejarawan berbeda pendapan mengenai asal usul Thariq bin Ziyad. Ada yang mengatakan ia adalah keturunan dari Bani Hamdan dari Persia. Pendapat lain menjelaskan bahwa Thariq bin Ziyad berasal dari keturnan bangsa Barber dari Afrika Utara.
Mengutip buku Hajjaj bin Yusuf oleh Manshur Abdul Hakim (2012:338), nama Thariq bin Ziyad naik setelah mendapat perintah dari Musa bin Nushair dalam menaklukan Tangier. Musa bin Nushair menjadikan Thariq bin Ziyad menjadi walikota di sana dan meninggalkan sejumlah pasukan yang kebanyakan berasal dari suku Barbar. Selain itu, beberapa orang yang tinggal di sana diminta untuk mengajarkan Al-Quran dan ilmu Faraifh kepada mereka.
Dalam pembebasan wilayah daulah Umawiyah di Afrika Utara pada tahun 89 H/708 M setelah Musa bin Nushair diangkat menjadi gubernur Qairawan menggantikan Hassan bin an-Nu’man. Ia mengkoordinasi untuk merekatkan kekuatan armada laut Islam di barat Laut Tengah dan kekuatan angkatan darat, serta mempermudah gerakan pembebasan daerah-daerah kepulauan terpisah. Selain itu ia juga merencanakan pengusiran kekuatan Byzantium dari pusat pertahanan angkatan laut yang cukup dekat dengan pantai Afrika.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Musa bin Nushair meminta kepada Thariq bin Ziyad untuk menaklikan Andalusia dan akan mengangkatnya menjadi pemimpin tertinggi bagi kekuatan Islam di Afrika.
Sebelum Thariq bin Ziyad berhasil menaklukan kota Toledo yang merupakan kota kerajaan Andalusia, ia meminta tambahan pasukan kepada Musa bin Nushair di Afrika Utara. Musa bin Nushair mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 5.000 pasukan sehingga jumlah pasukan Thariq bin Ziyad sehingga jumlah pasukan Thariq bin Ziyad sejumlah 12.000 orang. Hal ini dikarenakan ia akan melawan lebih dari 100.000 orang lebih.
Thariq bin Ziyad memiliki stategi jitu dalam memimpin pasukannya. Ia memerintahkan pasukannya untuk membakar semua kapal yang mendarat sehingga tidak adal pilihan lain selain jihad fi sabilillah.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Thariq bin Ziyad berhasil meraih kemenangan besar dan membuka jalan untuk menguasai wilayah lainnya yang lebih luas. Oleh karena itu, Musa bin Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam ekspedisi tersebut untuk membantu perjuangan Thariq bin Ziyad. Dengan satu pasukan yang besar, Musa bin Nushair berangkat menyeberangi lautan. Satu per satu kota yang dilewatinya dapat ditaklukkan.
Setelah Musa bin Nushair berhasil menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida, serta mengalahkan penguasa Kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq bin Ziyad di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utara mulai dari Saragosa sampai Navere.
Ilustrasi selat yang terinspirasi dari Thariq bin Ziyad. Foto: unsplash.com/ferparmur
Berkat penaklukan Andaulisa, Thariq bin Ziyad dikenal sebagai salah satu pahlawan Islam yang berjasa. Keberhasilannya kemudian diabadikan menjadi sebuah nama selat yang memisahkan antara benua Afirka dan Eropa. Selat tersebut disebut sebagai Selat Gibraltar yang merupakan peruderivasi bahasa Spanyol yang awalnya bernama Jabal Thariq.
ADVERTISEMENT
Jabal Thariq sendiri memiliki arti bukit Thariq, yang mana nama tersebut berasal dari nama Thariq bin Ziyad, panglima perang yang berhasil menaklukkan Andalusia.(MZM)