Konten dari Pengguna

Pemaparan Singkat Sejarah Kerajaan Demak

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Oktober 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi artikel Pemaparan Singkat Sejarah Kerajaan Demak. Sumber: unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan https://unsplash.com/photos/CXYE4Hm_H7A
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi artikel Pemaparan Singkat Sejarah Kerajaan Demak. Sumber: unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan https://unsplash.com/photos/CXYE4Hm_H7A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak pemaparan singkat mengenai sejarah Kerajaan Demak dan peninggalan sejarahnya.
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Kerajaan Demak

Menurut buku Kerajaan Islam di Jawa oleh Alik Al Adhim (2012: 16-18), Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1500 M. Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden Patah yang mendapatkan gelar Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.
Kedudukan Raden Patah kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus yang juga dikenal dengan nama Pangeran Sabrang Lor. Pangeran Sabrang Lor menggantikan kedudukan ayahnya pada tahun 1518 M. Pati Unus pernah pernah memimpin armada laut Demak dalam usaha penyerangan Portugis di Malaka pada tahun 1513 M.
Pati Unus memerintah Kerajaan Demak tidak lebih dari tiga tahun. Pati Unus meninggal dunia sekitar tahun 1922 M. Pati Unus meninggal dalam usahanya mengusir bangsa Portugis dari Kerajaan Malaka.
ADVERTISEMENT
Raja Demak yang ketiga adalah Sultan Trenggono yang merupakan saudara Pati Unus. Sultan Trenggono dilantik menjadi Raja Demak oleh Sunan Gunung Jati.
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mengalami masa kejayaannya. Daerah kekuasaannya semakin luas di Pulau Jawa. Agama Islam juga mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Sultan Trenggono terus melakukan usaha memperluas wilayah Kerajaan Demak. Wilayah yang ingin dikuasai antara lain Jawa Tengah bagian selatan dan Jawa Timur. Sultan Trenggono gugur pada tahun 1546 M.
Kerajaan Demak mengalami kemunduran setelah Sultan Trenggono meninggal. Hal tersebut dikarenakan terjadinya perang saudara antara para kerabat kerajaan. Perang saudara tersebut timbul karena adanya perebutan kekuasaan sebagai raja Kerajaan Demak.
Kerajaan Demak selanjutnya dipimpin oleh Sunan Prawoto. Sunan Prawoto ternyata mendapatkan perlawanan dari adik Sultan Trenggono yang bernama Pangeran Sekar Sedo Lepen.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Demak selanjutnya dipimpin oleh Arya Penangsang. Namun pemerintahannya ternyata ditentang oleh banyak adipati. Kerajaan Demak pun mengalami kemunduran.
Ilustrasi artikel Pemaparan Singkat Sejarah Kerajaan Demak. Sumber: unsplash.com/Rizki Yulian https://unsplash.com/photos/7jP61jYAw34

Peninggalan Sejarah Kerajaan Demak

Peninggalan sejarah Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak yang juga merupakan bukti perkembangan agama Islam di Pulau Jawa. Masjid Agung Demak termasuk dalam salah satu masjid tertua di Indonesia.
Menurut website pariwisata.demakkab.go.id (diakses pada 22/10/2022), Masjid Agung Demak adalah masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah dibantu para Walisongo pada abad ke-15 M. Letak Masjid Agung Demak adalah di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Masjid Agung Demak memiliki arsitektur yang sarat dengan nilai fiolosofis dan penuh makna. Atap masjid berbentuk limas yang bersusun tiga sebagai gambaran akidah Islam, yakni Iman, Islam, dan Ihsan. Pada bagian teras Masjid Agung Demak, terdapat delapan tiang yang disbeut Ska Majapahit. Empat tiang utama yang berada dalam masjid disebut Saka Tatal/Saka Guru yang dibuat langsung oleh Walisongo.
ADVERTISEMENT
Pintu Masjid Agung Demak terkenal dengan nama Pintu Bledheg yang dianggap mampu menahan petir. Pintu tersebut dibuat oleh Ki Ageng Sela dan merupakan Prasasti Candra Sengkala yang berbunyi Nogo Mulat Sarira yang bermakna tahun 1388 Saka atau 1466 M.
Ilustrasi Masjid Agung Demak. Sumber: pariwisata.demakkab.go.id https://pariwisata.demakkab.go.id/sejarah-singkat-masjid-agung-demak/
Semoga penjelasan mengenai sejarah singkat Kerajaan Demak dan peninggalannya menambah wawasan anda mengenai kerajaan Islam di Pulau Jawa. (IND)