Konten dari Pengguna

Pemberlakuan Kebijakan: Salah Satu Hambatan dalam Perdagangan Internasional

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Februari 2025 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah - Sumber: pixabay.com/dayamay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah - Sumber: pixabay.com/dayamay
ADVERTISEMENT
Salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah faktor yang menghalangi atau memperlambat arus barang dan jasa antarnegara. Hambatan perdagangan internasional ini dapat berupa hambatan tarif maupun hambatan nontarif.
ADVERTISEMENT
Hambatan-hambatan ini seringkali berdampak pada meningkatnya biaya produksi dan harga barang. Inilah yang akhirnya berpengaruh terhadap daya saing di pasar global.

Salah Satu Hambatan dalam Perdagangan Internasional adalah Pemberlakuan Kebijakan Masing-Masing Negara

Ilustrasi salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah - Sumber: pixabay.com/dendoktoor
Salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah adanya pemberlakuan kebijakan proteksi dari suatu negara. Proteksi ini biasanya membatasi arus barang dan jasa antarnegara.
Pemberlakuan kebijakan perdagangan umumnya berbeda di setiap negara. Setiap negara memiliki aturan dan regulasi sendiri yang dapat membatasi atau menghambat arus pertukaran atau perdagangan.
Jenis kebijakan yang bisa menjadi hambatan dalam perdagangan internasional antara lain:

1. Tarif Bea Masuk

Tarif atau pajak barang impor yang dikenakan pada barang dari luar negeri bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing. Akan tetapi, tarif yang terlalu tinggi bisa membuat harga barang impor menjadi mahal dan mengurangi daya saing produk di pasar internasional.
ADVERTISEMENT

2. Kuota Impor

Beberapa negara menetapkan batasan jumlah barang yang boleh diimpor dalam periode tertentu. Ini dilakukan untuk membatasi masuknya produk asing dan menjaga stabilitas industri dalam negeri. Sayangnya, kuota impor bisa menghambat perdagangan bebas dan mengurangi pilihan barang bagi konsumen.

3. Subsidi untuk Produk Lokal

Pemerintah suatu negara bisa memberikan subsidi kepada industri lokal agar lebih kompetitif dibandingkan produk impor. Akibatnya, produk impor bisa menjadi kurang diminati karena harga produk lokal lebih murah, sehingga menciptakan ketidakseimbangan dalam perdagangan internasional.

4. Regulasi dan Standar Teknis

Setiap negara memiliki standar produk yang berbeda, baik dalam hal keamanan, kesehatan, maupun lingkungan. Perbedaan regulasi ini bisa menyulitkan perusahaan asing yang ingin memasuki pasar karena harus menyesuaikan produknya dengan aturan yang berlaku.

5. Pembatasan Ekspor dan Impor

Beberapa negara menerapkan pembatasan ekspor atau impor untuk alasan keamanan, lingkungan, atau kepentingan nasional lainnya. Contohnya adalah larangan ekspor bahan baku tertentu untuk memastikan ketersediaan dalam negeri atau pembatasan impor produk yang dianggap merugikan industri domestik.
ADVERTISEMENT

6.Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang

Berdasarkan buku Perdagangan Internasional: Teori, Kebijakan, dan Terapan, Wayan R. Susila, (2022), kebijakan moneter suatu negara juga dapat memengaruhi perdagangan internasional. Jika nilai tukar mata uang suatu negara terlalu lemah atau terlalu kuat, daya saing ekspor dan impor bisa terpengaruh.

7. Birokrasi yang Rumit dan Proteksi

Kebijakan perdagangan yang terlalu birokratis, seperti perizinan yang panjang dan pajak yang tinggi, bisa menghambat arus perdagangan. Selain itu, proteksi yang diterapkan oleh suatu negara untuk melindungi industri domestik dapat mengurangi akses bagi produk asing dan menghambat persaingan yang sehat.
Salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah faktor yang berpengaruh pada penerapan perdagangan. Meskipun kebijakan suatu negara bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional, regulasi yang terlalu ketat bisa merugikan ekonomi global dan menghambat kerja sama perdagangan internasional. (DNR)
ADVERTISEMENT