Konten dari Pengguna

Pembuatan Insulin dengan Menyisipkan Gen Pembentuk Insulin dengan Bakteri

Berita Terkini
Penulis kumparan
12 Februari 2024 21:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembuatan Insulin Dengan Menyisipkan Gen Pembentuk Insulin Dengan Gen Bakteri Adalah Salah Satu Contoh Aplikasi Bioteknologi Yang Disebut, Foto: Unsplash/Toshe_O.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembuatan Insulin Dengan Menyisipkan Gen Pembentuk Insulin Dengan Gen Bakteri Adalah Salah Satu Contoh Aplikasi Bioteknologi Yang Disebut, Foto: Unsplash/Toshe_O.
ADVERTISEMENT
Pembuatan insulin dengan menyisipkan gen pembentuk insulin dengan gen bakteri adalah salah satu contoh aplikasi bioteknologi yang disebut rekayasa genetika dengan teknik rekombinasi DNA.
ADVERTISEMENT
Proses ini melibatkan penyisipan gen pembentuk insulin manusia ke dalam bakteri atau sel mikroorganisme lainnya. Dengan cara ini, mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan insulin manusia.

Contoh Aplikasi Bioteknologi Rekayasa Genetika: Pembuatan Insulin dengan Menyisipkan Gen Pembentuk Insulin pada Bakteri

Ilustrasi Pembuatan Insulin Dengan Menyisipkan Gen Pembentuk Insulin Dengan Gen Bakteri Adalah Salah Satu Contoh Aplikasi Bioteknologi Yang Disebut, Foto: Unsplash/Toshe_O.
Insulin adalah suatu hormon polipetida yang diproduksi dalam sel-sel β kelenjar Langerhaens pankreas. Insulin berperan penting dalam regulasikadar gula darah (kadar gula darah dijaga 3,5-8,0 mmol/liter).
Dalam bioteknologi, insulin ini digunakan untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan. Insulin juga digunakan untuk mengobati diabetes, khususnya diabetes tipe 1, di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin sendiri.
Dikutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 karya Elis Khoerunnisa, S.Pd (2020: 392), pembuatan insulin dengan menyisipkan gen pembentuk insulin dengan gen bakteri adalah salah satu contoh aplikasi bioteknologi yang disebut rekayasa genetika dengan teknik rekombinasi DNA.
ADVERTISEMENT
Proses ini biasanya melibatkan beberapa langkah, seperti isolasi gen insulin dari genom manusia, penyisipan gen tersebut ke dalam plasmid atau vektor DNA, dan transfer vektor ke dalam sel bakteri. Setelah itu, sel bakteri tersebut mampu menghasilkan insulin manusia dengan cara mengikuti instruksi gen yang telah disisipkan.
Teknik DNA rekombinan meliputi isolasi DNA, teknik memotong DNA, teknik menggabung DNA dan teknik untuk memasukan DNA kedalam sel hidup. Ada tiga faktor utama dalam proses ini, yaitu.

1. Vektor

Vektor adalah pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid. Plasmid diambil dari bakteri dan disisipi dengan gen asing.

2. Bakteri

Bakteri untuk memperbanyak plasmid. Makin banyak plasmid yang direplikasi makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga terjadi cloning gen.
ADVERTISEMENT

3. Enzim

Enzimuntuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim ini disebut enzim endonuklease restriksi, yaitu enzim endonuklease yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu.
Enzim ligase merupakan enzim yang digunakan untuk menggabungkan ujung sambungan (splice) dari vektor dan DNA donor, untuk membentuk suatu vektor rekombinan.
Penerapan rekayasa genetika juga dapat ditemui dalam banyak bidang lainnya, termasuk produksi vaksin, pengembangan tanaman yang tahan terhadap hama atau penyakit, dan pengembangan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan atau menghasilkan bahan bakar.
Demikian pembahasan mengenai Teknologi DNA rekombinan atau sering disebut juga rekayasa genetika. Proses di mana penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme. (Umi)
ADVERTISEMENT