Pemerintahan pada Masa Keemasan Bani Umayyah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
14 November 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peninggalan masa keemasan Bani Umayyah. Foto: Unsplash/T Foz
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peninggalan masa keemasan Bani Umayyah. Foto: Unsplash/T Foz
ADVERTISEMENT
Setelah kematian Ali bin Abi Thalib, maka berakhir sudah zaman khulafaur rasyidin. Sebagai gantinya, didirikanlah kekhalifaan Bani Umayyah. Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia merupakan Gubernur Syam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Ustman bin Affan. Nama Umayyah sendiri diambil dari kakeknya yang bernama Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Munaf. Setelah kematian Muawiyah, terdapat konflik perebutan kekuasaan yang mengakibatkan perang saudara yang dimenangkan oleh Marwan I. Meski begitu, Bani Umayyah mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Al-Walid I. Siapakah dia?
ADVERTISEMENT

Pemerintahan pada Masa Keemasan Bani Umayyah

Dikutip dari buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah oleh Prof. Dr. Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif (2016), Al-Walid I yang bernama lengkap Al-Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Al-Hakam. Ia lahir sekitar tahun 50 H sebagai putra sulung dari pasangan Abdul Malik dan Wiladah binti Al-Abbas bin Jun bin Al-Harits bin Zuhair Al-Abbasi.
Al-Walid tumbuh dewasa sebagai orang yang saleh dan bertakwa, mencintai Al-Quran, banyak membaca, dan memotivasi masyarakat untuk menghafalnya dengan memberi hadiah.
Al-Walid bagi penduduk negeri Syam adalah khalifah terbaik mereka. Ia membangun beberapa masjid, seperti Masjid Damaskus, membuat mimbar-mimbar, memberi orang-orang, dan menyantuni orang-orang cacat. Ia juga menyediakan seorang pelayan bagi setiap orang cacat dan menyediakan pemandu bagi setiap orang buta. Ia pun berhasil menorehkan beberapa penaklukan besar.
ADVERTISEMENT

Renovasi Masjid Nabawi

Al-Walid merenovasi Masjid Nabawi dan memperluasnya dari semua sisi, serta memasukkan beberapa bilik istri-istri Nabi ke dalam area masjid itu. Ia tidak segan-segan mengucurkan dana besar untuk menjadikan masjid tersebut tampak jauh lebih indah dan mengagumkan.
Ilustrasi keemasan pemerintahan Al-Walid dalam Daulah Bani Umayyah. Foto: Unsplash/Levi Meir Clancy

Membangun Masjid Damaskus

Adapun Masjid Damaskus dijadikan Al-Walid sebagai salah satu simbol kebesaran arsitektur Islam. Ia sengaja menghiasnya sebaik-baiknya hingga tampak megah dan memperlihatkan keagungan Islam. Pembangunannya menghabiskan dana yang begitu besar hingga menyisakan beberapa bagian yang belum selesai yang akhirnya dirampungkan Sulaiman bin Abdul Malik yang merupakan adiknya.

Perbaikan Jalan Raya

Selain mempunyai perhatian besar terhadap pembangunan masjid, Al Walid juga memperhatikan perbaikan jalan raya, terutama rute menuju negeri Al-Hijaz guna mempermudah perjalanan jamaah haji menuju Baitul Haram. Untuk itu, ia mengirim surat kepada Umar bin Abdul Aziz agar ia mempermudah pelayanan, menggali sumur-sumur, dan membuat kran-kran atau sejenisnya, menyediakan para petugasnya, dan memberikan minum kepada para jamaah haji darinya.
ADVERTISEMENT

Kebijakan Politik Luar Negeri

Dalam kebijakan politik luar negeri, Al Walid menampilkan aneka operasi penaklukan terbesar di negara Bani Umayyah, bahkan dalam sejarah Islam secara keseluruhan setelah penaklukan-penaklukan di era khulafaur rasyidin. Di wilayah timur, Al-Hajjaj bin Yusuf di Irak membentangkan kedua sayapnya ke sebelah tenggara hingga sampai ke kawasan Sindh (sekarang Pakistan). Ia mengirimkan Muhammad bin Al-Qasim Ats-Tsaqafi dan berhasil menaklukkan daerah tersebut.
Sedangkan di arah timur laut, tepatnya di kawasan Transoxiana (Asia Tengah), ia mengirimkan Qutaibah bin Muslim yang berhasil menaklukkan daerah yang luas dan memasukkannya di bawah naungan pemerintahan Islam.
Adapun di wilayah barat, ada dua jenderal ternama, yaitu Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad. Keduanya terkenal sebagai penakluk Andalusia (Spanyol dan Portugal). Di samping itu, adiknya yang bernama Muslamah bin Abdul Malik beserta putra-putranya terkenal dengan serbuan dan tekanan mereka terhadap negara Byzantium. Ia juga berhasil menguasai banyak bentengnya daerah-daerah perbatasan.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya prestasi dan kemakmuran yang telah diciptakan Al-Walid I, pemerintahannya menjadi masa kejayaan dari daulah Bani Umayyah. Bahkan, masyarakat banyak merasakan dampak positif dari hasil kepemimpinan dari Al-Walid I.(MZM)