Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pemimpin Barisan Pelopor yang Menyiapkan Tiang Bendera 17 Agustus 1945
19 Agustus 2022 20:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemimpin Barisan Pelopor yang Menyiapkan Tiang Bendera 17 Agustus 1945
Dikutip dari buku Sejarah nasional Indonesia: Zaman Jepang dan zaman Republik Indonesia oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (2008:149), setelah selesainya pengetikan teks Proklamasi oleh B.M. Diah, para pemuda langsung mengiriman pemberitahuan kepada masyarakat bahwa akan diadakan Proklamasi di Lapangan Ikada yang sekarang merupakan sudut tenggara Lapangan Monas. Namun karena tempat tersebut dijaga oleh pasukan bersenjata lengkap. Kemudian Soediro, pemimpin Barisan Pelopor menemui dr. Muwardi, Kepala Keamanan Ir. Soekarni. Darinya, dr. Soekarni ia mendapatkan kabar bahwa pelaksanan Proklamasi dipindahkan ke Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Pada pagi hari itu, pekarangan rumah Ir. Soekarno sudah dipadati oleh sejumlah pemuda. Untuk menjaga keamanan, dr. Muwardi meminta kepada Cudanco Latief Hendraningrat untuk menugasi beberapa anak buahnya berjaga-jaga di sekitar rumah Ir. Soekarno. Sementara itu, Wakil Walikota Suwirjo memerintahkan Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan berupa mikrofon dan beberapa pengeras suara.
ADVERTISEMENT
Sudiro yang merangkap sebagai sekretaris Ir. Soekarno memerintahkan S. Suhud Komandan Pengawal rumah Ir. Soekarno untuk menyiapkan satu tiang sebagai menggerek bendera. Karena situasi tegang, ia memotong bambu yang berada di belakang rumah. Padahal, di depan rumahnya terdapat dua tingkat bendera dari besi yang salah satunya dipindahkan.
Mendekati pukul 10.00, para pemuda menunggu dibacakannya teks Proklamasi. Akan tetapi acara belum juga dimulai. Para pemuda menunggu dirundung rasa tegang. Mereka mendesak dr. Muwardi untuk mengingatkan Ir. Soekarno untuk segera membacakannya. Namun, Ir. Soekarno enggan membaca jika Moh. Hatta belum datang.
Lima menit sebelum acara dimulai, Hatta yang terkenal tepat waktu datang menuju kamar Ir. Soekarno bersama Fatmawati. Segera Latief memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda menunggu sejak pagi.
ADVERTISEMENT
Setelah pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno adalah mengibarkan bendera merah putih . S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatkannya pada tali dengan bantuan Cudanco Latief. Bendera dinaikan secara perlahan. Tanpa aba-aba, semua hadirin secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Untuk menyesuaikan dengan irama, bendera dikerek dengan lambat yang cukup panjang.
Itu dia, penjelasan tentang S. Suhud yang ditunjuk sebagai pemimpin barisan pelopor dalam pengibaran pengebar bendera pada 17 Agustus 1945. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan tentanng proklamasi negara Indonesia.(MZM)