Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Budaya Hindu Budha terhadap Seni Bangunan di Indonesia
2 Februari 2024 21:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Bagaimana Pengaruh Budaya Hindu Budha Terhadap Seni Bangunan Di Indonesia, Foto: Unsplash/tawatchaiprakobkit.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hnknjjmvapsfz3ttv6t47sck.jpg)
ADVERTISEMENT
Sebelum agama Hindu -Budha masuk ke Nusantara, Indonesia sudah memiliki kebudayaannya sendiri. Kemudian masuknya agama Hindu-Budha , terjadi proses perpaduan dua budaya. Bagaimana pengaruh budaya Hindu-Budha terhadap seni bangunan di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia menyebabkan terjadinya akulturasi dengan budaya lokal. Hasil tersebut tentunya menimbulkan ciri khas yang baru. Salah satunya dapat dilihat dari seni bangunan yang ada di Indonesia.
Pengaruh Budaya Hindu-Budha Terhadap Seni Bangunan
Dikutip dari buku Sejarah SMA Kelas 2 karya Tugiyono KS, dkk (2004: 6), masuk dan berkembangnya unsur-unsur budaya Hindu-Buddha pada masyarakat Indonesia berlangsung dengan mulus, karena keselarasan dengan budaya asli bangsa Indonesia.
Bangunan di Indonesia dipengaruhi oleh budaya Hindu-Budha. Bagaimana pengaruh budaya Hindu-Budha terhadap seni bangunan di Indonesia?
Bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur budaya Hindu-Budha dengan unsur budaya asli Indonesia. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Budha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur dari India.
ADVERTISEMENT
Bangunan-bangunan yang dibangun pada kerajaan Hindu-Budha biasanya berbentuk candi. Setiap bangunan candi yang memiliki corak Hindu-Budha mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ada bangunan candi yang berfungsi untuk tempat ibadah, pemakaman, dan ada yang sebagai tempat pemandian suci.
Candi yang berfungsi sebagai makam merupakan candi dengan corak Hindu. Sedangkan candi yang berfungsi sebagai tempat ibadah merupakan candi dengan corak Buddha.
Jika dilihat dari bangunan dengan corak Hindu-Buddha ini, maka bisa dikatakan bahwa kerajaan Hindu dan kerajaan Buddha sangat berjaya pada masanya.
Contoh Akulturasi Budaya pada Candi Bercorak Hindu-Buddha
Akulturasi budaya membuat bangunan candi disesuaikan dengan kekhasan dari budaya Indonesia. Berikut contohnya.
1. Candi Jawa Tengah
Pada umumnya candi yang berada di Jawa Tengah memiliki bentuk tambun yang dihiasi dengan kalamakara atau wajah raksasa. Hiasan kalamakara umumnya terletak pada pintu masuk candi.
ADVERTISEMENT
Puncak candi yang ada di Jawa Tengah memiliki ciri khas dengan bentuk stupanya dan bahan utamanya berupa batu andesit. Arah dari candi ini mengarah ke timur.
Contoh terkenal termasuk Candi Borobudur di Jawa Tengah, Candi Prambanan di Yogyakarta, dan Candi Mendut. Candi-candi ini mencerminkan estetika dan simbolisme agama Hindu-Budha.
2. Candi Jawa Timur
Candi yang terletak di Jawa Tengah biasanya memiliki bentuknya lebih ramping dan ada hiasan yang lebih sederhana dibandingkan dengan kalamakara di pintu masuk. Jika candi di Jawa Tengah puncak candi berbentuk stupa, maka candi di Jawa Timur berbentuk kubus.
Bahan utama dari pembuatan candi di Jawa Timur adalah batu bata. Sementara itu, arah dari candi ini lebih mengarah ke barat.
ADVERTISEMENT
Itulah pengaruh budaya Hindu-Budha terhadap seni bangunan di Indonesia. Pengaruh Hindu-Buddha ini tidak hanya tercermin dalam seni bangunan, tetapi juga mempengaruhi nilai budaya, sistem religi, dan pola pemikiran masyarakat di Indonesia. (Umi)