Konten dari Pengguna

Pengertian Berpikir Komputational dan Fondasinya

Berita Terkini
Penulis kumparan
10 Agustus 2023 21:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Pencarian Bagian Penting Dari Suatu Permasalahan Dan Mengabaikan Yang Tidak Penting Disebut, Foto: Unsplash/CasarsaGuru.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Pencarian Bagian Penting Dari Suatu Permasalahan Dan Mengabaikan Yang Tidak Penting Disebut, Foto: Unsplash/CasarsaGuru.
ADVERTISEMENT
Proses pencarian bagian penting dari suatu permasalahan dan mengabaikan yang tidak penting disebut berpikir komputational. Belum banyak orang yang mengetahui mengenai berpikir komputational.
ADVERTISEMENT
Sering terjadi kesalahpahaman tentang isu dan masalah. Permasalahan adalah gejalanya muncul di permukaan, sementara persoalan adalah akar penyebab atau “paling potensial” menyebabkan gejala tersebut.

Pengertian Berpikir Komputational

Ilustrasi Proses Pencarian Bagian Penting Dari Suatu Permasalahan Dan Mengabaikan Yang Tidak Penting Disebut, Foto: Unsplash/CasarsaGuru.
Misalnya, ada seseorang yang punya masalah kesehatan, yaitu sakit kepala. Sakit kepala itu adalah gejala yang timbul ke permukaan. Tetapi, akar masalahnya bisa bermacam-macam, misalnya kurang tidur, sakit gigi, tumor otak, atau lainnya.
Akar masalah inilah yang disebut sebagai persoalan atau problem yang perlu dicarikan solusinya. Solusi untuk sakit kepala karena kurang tidur tentu berbeda dengan solusi sakit kepala karena sakit gigi atau tumor otak.
Penyelesaian persoalan atau problem solving ini berkaitan dengan banyak hal, misalnya strategi dan resources/sumber daya yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Proses pencarian bagian penting dari suatu permasalahan dan mengabaikan yang tidak penting disebut berpikir komputational. Dikutip dari buku GURU PENGGERAK: Mendorong Gerak Maju Pendidikan Nasional, Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd., dkk (2021), berpikir komputational disebut juga dengan computational thinking (CT).
CT adalah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam menentukan/memilih solusi yang efektif, efisien, optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi (solusi) tersebut.
Agen pemroses informasi yang dimaksud adalah manusia atau komputer. Ada tiga hal utama yang terdapat pada definisi CT tersebut, yaitu persoalan, solusi yang efektif, efisien, dan optimal, serta agen pemroses informasi.
CT menjadi penting karena perkembangan dunia melalui Industri 4.0, VUCA, dan Society 5.0 berdampak pada berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah perubahan pada lingkungan pembelajaran yang berubah menjadi lingkungan digital yang menggunakan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), big data, dan lain-lain.
Hal ini membuat informasi menjadi lebih mudah untuk diperoleh oleh siswa. Proses pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa, karena guru tidak lagi menjadi sumber informasi utama. Peran guru adalah sebagai fasilitator dalam proses belajar siswa.

Fondasi Berpikir Komputational

Ilustrasi Proses Pencarian Bagian Penting Dari Suatu Permasalahan Dan Mengabaikan Yang Tidak Penting Disebut, Foto: Unsplash/CasarsaGuru.
CT memiliki empat fondasi yang menjadi landasan pemecahan persoalan yaitu dekomposisi (decomposition), algoritma (algorithm), pengenalan pola (pattern recognition), dan abstraksi (abstraction).

1. Dekomposisi

Dekomposisi adalah pembagian persoalan ke dalam beberapa sub-persoalan yang lebih kecil.

2. Pengenalan pola

Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan.
ADVERTISEMENT
Jika seseorang telah berkali-kali menyelesaikan persoalan, diharapkan dapat menemukan pola dari persoalan-persoalan sejenis dan juga pola dari solusi-solusi yang dirancang/diimplementasikan.

3. Abstraksi

Abstraksi adalah proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu persoalan. Dengan abstraksi, dapat dibuat suatu blueprint penyelesaian persoalan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sejenis.

4. Algoritma

Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan. Algoritma harus disusun dengan jelas, runtut, lengkap, efisien, dan tidak menyalahi batasan-batasan dalam persoalan tersebut.
Dengan empat fondasi CT tersebut, mengembangkan solusi-solusi dari persoalan menjadi lebih mudah. CT juga dapat diintegrasikan dengan berbagai konsep berpikir lainnya, misalnya design thinking, critical thinking, system thinking, dan lain-lain, yang mungkin sebenarnya sudah pernah dipraktikkan dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Demikian uraian mengenai berpikir komputational sebagai proses pencarian bagian penting dari suatu permasalahan dan mengabaikan yang tidak penting. CT “diajarkan” di kelas dengan cara ditularkan melalui cara berpikir guru saat menyelesaikan sebuah persoalan. (Umi)