Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
2 Ramadhan 1446 HMinggu, 02 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Komponen Penginderaan Jauh
22 September 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 16 Oktober 2024 13:11 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penginderaan jauh merupakan teknik yang banyak dimanfaatkan dalam ilmu geografi . Komponen penginderaan jauh ada banyak jenisnya.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum membahasa mengenai komponen-komponennya, sebaiknya ketahui lebih dulu apa pengertiannya. Hal ini supaya pemahaman pembaca menjadi lebih komprehensif.
Komponen Penginderaan Jauh
Berdasarkan buku Panduan Prinsip Penginderaan Jauh, DHU Ningsih, (2017:1), pengertian penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji. Alat yang dimaksud adalah sensor, seperti satelit dan lain sebagainya.
Manfaat penginderaan jauh adalah untuk pemetaan geologi dan morfologi, pemantauan wilayah kebencanaan, hingga untuk melakukan studi perubaan permukaan bumi. Penginderaan jauh memiliki banyak komponen. Berikut ini komponen penginderaan jauh.
1. Sumber Tenaga
Supaya alat yang digunakan untuk melakukan penginderaan jauh bisa berfungsi, harus ada sumber tenaga terlebih dulu. Sumber tenaga bisa berasal dari cahaya matahari.
ADVERTISEMENT
2. Atmosfer
Atmosfer dapat memengaruhi kemampuan alat dalam melakukan penginderaan jauh. Hal ini karena kondisi atmosfer akan menentukan seberapa besar dan seberapa banyak sumber tenaga bisa diserap oleh alat.
3. Interaksi antara Tenaga dan Objek
Setiap obyek yang difoto akan menghasilkan foto yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh interaksi tenaga dan obyek. Misalnya obyek yang memiliki daya pantul rendah pada sumber tenaga, akan menghasilkan foto yang lebih gelap. Begitu sebaliknya.
4. Sensor dan Wahana
Sensor berfungsi untuk mendeteksi adanya objek serta menentukan lokasi yang berperan dalam menentukan jarak alat dengan objek. Sedangkan wahana adalah tempat alat foto dipasang, yakni bisa di pesawat, satelit, dan lain sebagainya.
5. Perolehan Data
Komponen selanjutnya adalah data. Data ini berasal dari hasil pantulan antara alat yang sudah dipasang atau sumber tenaga dan obyek.
ADVERTISEMENT
6. Penggunaan Data
Komponen yang terakhir adalah penggunaan data. Komponen ini mengarah pada proses penggunaan data yang didapat dari penggunaan alat penginderaan. Nantinya, data yang berupa foto akan digunakan untuk berbagai keperluan.
Itulah komponen penginderaan jauh secara lengkap. dengan mengetahui komponen-komponennya, maka informasi akan inderaja makin lengkap. (SASH)