Konten dari Pengguna

Pengertian dan Mengenal Pembarepe Pandhawa dalam Pewayangan

Berita Terkini
Penulis kumparan
23 Desember 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian dan mengenal pembarep Pandhawa dalam pewayangan, sumber https://pixabay.com/images/id-695696/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian dan mengenal pembarep Pandhawa dalam pewayangan, sumber https://pixabay.com/images/id-695696/
ADVERTISEMENT
Dalam kisah pewayangan terutama bagi umat Jawa, pembarepe pandhawa yaiku salah satu istilah yang sering muncul. Dalam Bahasa Sansekerta, pandhawa secara harfiah memiliki arti anak Pandu, yaitu seorang Raja Hastinapura dalam wiracerita Mahabarata. Pandhawa terdiri dari lima bersaudara yaitu Yudistiram, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dalam kisah pewayangan Pandhawa adalah tokoh protagonis sedangkan tokoh antagonisnya adalah para Kurawa.
ADVERTISEMENT

Pengertian Pembarep Pandhawa

Ilustrasi pengertian dan mengenal pembarep Pandhawa dalam pewayangan, sumber foto oleh Suzy Hazelwood dari Pexels
Dalam tradisi orang Jawa memiliki nama untuk masing-masing anak dalam keluarga atau biasa dikenal dengan urutan sedulur. Jika dalam Bahasa Indonesia kita mengenal yang namanya anak sulung dan anak bungsu maka pada suku Jawa ada istilah untuk menyebut masing-masing anak. Pembarep di mana istilah ini dipakai orang Jawa untuk menyebut anak pertama atau anak sulung. Dalam pengucapannya kata pembarep sering dipendekkan menjadi mbarep.
Untuk anak kedua dalam Bahasa Jawa disebut dengan pengulu, anak ketiga disebut dengan pandhadha, anak keempat biasa disebut dengan sumendhi atau kakang e wuragil yang dalam pengertian Bahasa Indonesianya artinya adalah anak terakhir. Istilah dari Sumendhi ini adalah kebalikan dari pengulu kalau pengulu adalah anak nomor dua dari atas maka sumendhi adalah nomor dua dari bawah. Untuk anak terakhir biasanya disebut dengan istilah wiragil atau waruju ketika dalam percakapan Bahasa Jawa biasa disebut dengan ragil.
ADVERTISEMENT

Pembarepe Pandhawa

Dikutip dari buku Ilmu Kearifan Jawa yang ditulis oleh Pitoyo Amrih (2008: 17), kisah kehidupan para Pandawa dalam dunia wayang sudah diceritakan dalam kurun waktu yang cukup lama. Dalam kisah Pandhawa berarti yang dimaksud dengan pembarepe adalah Yudistira. Karena Yudistira adalah putra tertua dari pasangan Pandu dan Kunti. Nama Yudistira dalam bahasa Sanskerta bermakna teguh atau kokoh dalam peperangan. Dalam kitab Mahabharata, ia juga disebut dengan nama Bharata(keturunan Maharaja Bharata) dan Ajatasatru Ia juga dikenal dengan sebutan Dharmaraja, yang bermakna raja Dharma, karena ia selalu berusaha menegakkan dharma sepanjang hidupnya. Salah satu keunggulan dari pembarepe Pandhawa ini adalah dalam hal kesastraan dan ketatanegaraan.
Demikian pengertian pembarepe Pandhawa yaiku dalam kisah pewayangan. (WWN)
ADVERTISEMENT