Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Teknik dalam Ecoprint untuk Membuat Motif Kain
2 November 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama beberapa tahun terakhir, penggunaan teknik ecoprint memang semakin banyak. Hal ini dibuktikan dengan mulai banyaknya masyarakat yang menerapkan teknik membuat motif kain tersebut. Sayangnya, masih banyak orang yang belum bisa sebutkan dan jelaskan teknik dalam ecoprint.
ADVERTISEMENT
Jadi, meskipun kini sebagian besar orang sudah tahu apa itu teknik eco printing, tetapi kebanyakan orang belum paham apa saja teknik yang bisa digunakan. Alhasil, mereka pun kesulitan saat ingin mencobanya sendiri.
Pengertian dan Teknik dalam Ecoprint
Secara umum, pengertian ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tetapi bisa menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Prinsip pembuatannya adalah dengan menggunakan kontak langsung antara daun, bunga, batang, maupun bagian tubuh tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain.
Mengutip dari buku Pembelajaran Seni Rupa dan Keterampilan di SD, Erna Zumrotun, Syailin Nichla Choirin Attalina, dan Nihlatun Niswah (2023:149), berikut ini adalah tiga teknik dalam ecoprint yang penting untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Teknik Pounding
Pounding printing adalah teknik pembuatan motif pada kain dengan cara dipukul. Proses pengerjaan kain dengan teknik ini bisa dibilang menjadi yang paling sederhana. Oleh karena itulah, banyak orang yang memilih menggunakan teknik pounding.
Teknik pounding ini bisa dilakukan dengan cara meletakkan beberapa bunga atau daun di atas kain. Kemudian setelahnya bisa langsung dipukul menggunakan palu.
2. Teknik Steaming
Teknik steaming ini dilakukan dengan cara mengukus daun atau bunga pada lembaran kain yang sudah ditempeli ornamen tumbuhan tersebut. Umumnya, orang-orang akan menggunakan sepotong pipa kecil untuk menggulung kain agar desain yang dibuat tidak hilang.
Baru setelahnya dililitkan benang atau tali di sepanjang gulungan kain untuk menahan posisinya agar tidak terlepas. Proses steaming ini sendiri berlangsung selama dua jam agar pigmen pada tanaman bisa keluar secara maksimal.
ADVERTISEMENT
3. Teknik Fermentasi Daun
Teknik yang terakhir adalah fermentasi daun. Berikut ini adalah langkah-langkahnya yang bisa diikuti.
Baca Juga: Macam-Macam Batu Alam untuk Desain Rumah
Demikian penjelasan tentang teknik ecoprint pada kain yang menarik untuk diketahui. Semoga bermanfaat. (Anne)