Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Dosa Ghibah menurut Agama Islam
13 Maret 2022 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ghibah merupakan salah satu istilah dalam bahasa Arab yang berarti membicarakan orang lain. Dalam Islam , perbuatan ghibah atau berghibah ini merupakan perbuatan yang tercela dan dapat menimbulkan dosa. Apa pengertian dari dosa ghibah?
ADVERTISEMENT
Pengertian Ghibah
Di dalam Al-Quran, Allah Swt telah berfirman secara khusus mengenai pengertian dari ghibah beserta ganjaran dari orang-orang yang suka berghibah. Allah menggambarkan berghibah atau membicarakan kejelekan orang lain dalam Surat Al-Hujarat Ayat 12, "Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan maha penyayang."
Dosa Ghibah Menurut Islam
Dalam buku terjemahan Al-Adzkar An-Nawawi dari Imam Nawawi (2020), disebutkan bahwa hukum ghibah adalah haram bahkan ganjaran dosa dari ghibah dianggap lebih berat dari zina. Bahkan, jika dalam zina seseorang dapat bertaubat jika bersungguh-sungguh (Taubat Nasuha) dan atas izin Allah SWT dapat diterima taubatnya. Namun tidak dengan berghibah.
ADVERTISEMENT
Dosa ghibah baru akan diampuni saat orang yang melakukan ghibah mendapatkan maaf dari orang yang dibicarakan tersebut. Hal ini berdasarkan sabda dari Rasulullah Saw yang artinya,
"Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya," (HR At-Thabrani).
Selain itu dosa ghibah juga dijelaskan pada Al-Quran Surat An-Nur Ayat 19 yang berbunyi, "Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat."
Di Akhirat nanti, seseorang yang senang berghibah tentang orang lain akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT oleh orang yang dibicarakannya, dan segala kebaikannya di dunia akan dibayarkan habis pada orang tersebut sehingga amal kebaikan orang yang suka berghibah akan habis. Sementara amal buruk dari orang yang dibicarakan akan diberikan kepada orang yang senang berghibah tersebut.
ADVERTISEMENT
Secara praktiknya, ghibah dilarang karena dapat merusak persaudaraan yang dibangun dan bahkan dapat berujung fitnah. Tidak hanya sesama muslim, larangan berghibah juga berlaku bagi sesama manusia.(ZIK)