Pengertian Friksi dan Contoh Kalimatnya dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi Friksi adalah, sumber foto (Marvin Meyer) by unsplash.com

Friksi adalah salah satu kosakata dalam bahasa Indonesia yang cukup jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Hal ini wajar, mengingat kata tersebut lebih sering digunakan dalam pembahasan ilmu sains.

Memahami kata friksi cukup penting untuk memperluas wawasan. Hal ini berlaku untuk berbagai kalangan, terutama para siswa yang mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selain menambah kosakata, tentunya hal ini juga berguna ketika terjun ke dunia kerja.

Pengertian Friksi dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi Friksi adalah, sumber foto (Kobu Agency) by unsplash.com

Mengutip website kbbi.kemdikbud.go.id, ada dua makna friksi dalam KBBI, yaitu pergeseran yang menimbulkan perbedaan pendapat dan perpecahan. Adapun sinonim friksi yaitu pertentangan, konflik, antagonisme, bentrokan, dan perselisihan. Sementara itu, antonim friksi adalah perdamaian, persahabatan, dan pulih.

Bergeser ke pengertiannya, secara umum friksi adalah gesekan yang terjadi ketika benda bergerak karena permukaan benda mempunyai tekstur yang kasar. Gaya friksi mempunyai arah yang berlawanan dengan arah pergerakan, sehingga memperlambat dan menghambat kecepatan gerak.

Friksi juga diartikan sebagai gaya yang menahan gerakan rolling atau sliding satu benda terhadap benda lainnya. Unsur yang satu ini adalah salah satu faktor penting untuk mekanisme sebagian besar mesin.

Gaya friksi dapat terjadi jika dua buah benda saling bersentuhan. Benda yang dimaksud di sini tidak harus benda padat, tetapi juga bisa dalam bentuk cair ataupun gas.

Contoh Kalimat Friksi dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi Friksi adalah, sumber foto (Maxim Ilyahov) by unsplash.com

Agar semakin paham dengan makna kata friksi, sebaiknya simak contoh kalimat bahasa Indonesia di bawah ini:

Baca juga: Pengertian Tentatif dan Contoh Kalimatnya dalam Bahasa Indonesia

Secara garis besar, friksi adalah salah satu gaya yang dipelajari dalam ilmu fisika. Friksi sebaiknya tidak hanya dipelajari secara teori saja, tetapi juga dipraktikkan untuk mendapatkan wawasan yang lebih sempurna. (DLA)